
Namun, Ruhut menyayangkan strategi Polri dalam upaya penangkapan terhadap penyidik KPK Kompol Noval Baswedan pada Jumat lalu. Ruhut menilai Polri tidak melihat perkembangan yang ada dalam melakukan aksi tersebut.
"Komisi III dukung Polri. Tapi masalah momentum. Setelah Pak Djoko (Susilo) diperiksa, seharusnya strateginya jangan begitu. Lagi ramai, kok ada penangkapan," ujar ungkap anggota Komisi III DPR Sitompul usai bertemu Kabareskrim di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (8/10).
Ruhut datang selaku anggota Panja Mafia Pajak. Selain membahas pemberantasan mafia pajak, mereka juga menyinggung perseteruan Polri dan KPK.
Soal peristiwa pengepungan gedung KPK Jumat malam lalu, kata Ruhut Komisi III juga sempat mempertanyakan ke Komjen Sutarman. "Itu beliau belum menjawab. Tapi kita sarankan bijaksana. Karena kita ini menghadapi rakyat," tegas Ruhut.
Meski begitu, ujar Ruhut menambahkan, polisi meminta publik untuk memisahkan kasus penganiayaan, yang merupakan pidana murni yang membelit Kompol Novel dan korupsi pengadaan simulator SIM yang menjerat Irjen Djoko. Kata Ruhut mengutip Komjen Sutarman, dua kasus itu berbeda. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA