post image
KOMENTAR
Sikap polisi yang bertindak represif terhadap mahasiswa di Kampus Unpam, Kamis lalu,  sangat disayangkan. Betapa tidak, kampus adalah simbol intelektualitas dan demokrasi, tapi polisi tidak menghormati mahasiswa yang melakukan demonstrasi, sebagai bagian demokrasi, namun malah melakukan kekerasan hingga jatuh korban. 

Demikian disampaikan perwakilan mahasiswa Unpam, Fahmi saat menyambangi Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta, tadi siang (Kamis, 25/10).

"Kami mengecam segala macam bentuk arogansi dan represif Polri. Sangat mengherankan ketika akhirnya pihak kepolisian bisa merangsek ke dalam kampus dan melakukan kekerasan kepada mahasiswa. Yang lebih menyedihkan, polisi menangkap mahasiswa dengan tuduhan penggerak unjuk rasa. Ini adalah simbol matinya demokrasi di dalam kampus," jelas Fahmi.

Fahmi juga meminta Komnas Ham agar bisa mengawal proses pembebasan 11 kawannya yang sampai saat ini masih ditahan di rutan Polda Metro Jaya.

"Kami meminta Komnas HAM bersama sama kuasa hukum 11 mahasiswa Unpam untuk mengawal pembebasan rekan kami," tegas Fahmi. [rmol/hta]

Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMK YAPIM Biru-Biru

Sebelumnya

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa