post image
KOMENTAR
MBC.  Berdasarkan data Indonesia Corruption Watch (ICW) dan lembaga anti korupsi lainnya, provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi terkorup di Indonesia.

Data ini pun dikonfirmasi oleh temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). PPATK menemukan bahwa provinsi yang dalam lima tahun terakhir ini dipimpin oleh Gubernur Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Dede Yusuf menjadi provinsi terkorup kedua setelah DKI Jakarta ketika dipimpin Fauzi Bowo.

Tak salah bila sementara kalangan menilai Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf adalah orang yang paling bertanggungjawab dalam situasi buruk ini. Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf terbukti tidak mampu menciptakan pemerintahan yang bersih sebagaimana tuntutan zaman dan kehendak publik.

Tak salah pula bila ada anggapan nasib Ahmad Heryawan yang kini mau maju lagi dalam Pilkada Jawa Barat dan diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan  (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB), maupu  nasib Dede Yusuf yang kini mau juga dan diusung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan bernasib sama dengan Fauzi Bowo; kalah dan tersungkur dalam pertarungan.

Kondisi inilah yang bisa menguntungkan pasangan Rieke Diah Piatola dan Teten Masduki yang diusung oleh PDI Perjuangan. Namun, Rieke Diah Pitaloka dan Teten dinilai belum memiliki pengalaman.

Terkait dengan pengalaman ini, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Minggu, 11/11), Plh Ketua Umum DPD PDI Perjuangan Tubagus Hasanuddin memberi jawaban.

"Rieke dan Teten memang minim pengalaman, bahkan bukan minim lagi tapi memang tak  punya pengalaman sama sekali di pemerintahan yang buruk, baik sebagai gubernur, wakil gubernur maupun sebagai bupati," kata Tubagus Hasanuddin, yang juga Wakil Ketua Komisi I DPR.

Tubagus pun mengatakan bahwa rakyat Jawa Barat sudah capek dengan pemimpin yang korup. Rakyat Jawa Barat sudah merindukan dan memang saatnya untuk memilih gubernur dan wakil gubernur yang benar-benar terbukti anti-korupsi.

Teten Masduki misalnya, sudah diakui secara nasional sebagai pegiat anti-korupsi. Bahkan nama Teten pun sudah berkibar di dunia internasional sebagai tokoh yang selalu memperjuangkan pemerintahan yang bersih.

"Soal birokrasi nanti bisa dibantu oleh pakar atau para akademisi di Jabar yang tak perlu diragukan lagi kemampuannya," demikian Tubagus Hasanuddin. [rmol/hta]
 

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa