
Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Toto Izul Fatah tidak menapikkan popularitas Rhoma yang punya begitu banyak fans. Tapi, untuk jadi capres, popularitas saja tidak cuku karena harus punya elektabilitas alias keterpilihan dan akseptabilitas alias tingkat penerimaan masyarakat.
"Tanpa survei pun, popularitas Bang Haji sudah terlihat sangat tinggi. Tapi untuk elektabilitas dan akseptabilitas belum terlihat," kata Toto kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (15/11).
Selama ini, kata Toto, nama Rhoma belum pernah muncul dalam survei. Padahal, hanya dengan survei bisa dilihat seberapa besar potensial seseorang bisa terpilih. Dalam survei ke depan, kata dia, LSI mempertimbangkan akan memasukan nama Rhoma.
"Namun saya tidak yakin elektabilitasnya akan tinggi," ujarnya.
Kenapa? Kata Toto, Rhoma lahir dari komunitas yang segmented. Rhoma popular karena dangdut. Dia juga sangat kental dengan nuansa agama.
"Rhoma terlalu kenal hijaunya padahal belum ada pemimpinan republik ini yang nuansa hijaunya begitu tinggi," tandasnya. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA