
"Konsep Bang Hatta yang disampiakan ini sangat jelas keberpihakannya pada, jangan sampa melupakan rakyat dalam implementasinya," kata Syahganda saat membahas pidato Hatta pada Sarasehan Kebangsaan "Menuju Era Baru Nasionalisme Ekonomi Indonesia" di Bandung (Sabtu, 24/11).
Hatta pada acara yang diselenggarakan IA ITB menyampaikan pidato bertajuk "Nasionalisme Ekonomi Indonesia Menuju Bangsa yang Unggul di Abad 21" yang antara lain mengetengahkan pertumbuhan ekonomi bagi kesejahteraan rakyat yang berkeadilan, seimbang, dan berkesinambungan. Syahganda pun, di hadapan sekitar 400 peserta dari berbagai kalangan dan profesi termasuk sejumlah kepala daerah itu menegaskan bahwa konsep Hatta Rajasa harus dikawal agar berjalan dengan arah yang benar.
"Paling tidak ada tiga hal yakni nasionalisme, daya saing bangsa, dan pemberdayaan rakyat," kata Syahganda yang juga Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Sabang-Merauke Circle (SMC), sambil berharap konsep Hatta Rajasa tidak hanya bagus pada permukaan tetapi yang terpenting benar-benar membawa kemajuan dan keberhasilan bangsa.
"Kalaulah disebutkan pada 2025 pendapatan perkapita mencapai 4.000 dolar tetapi sekarang buruh menuntut upah rata-rata Rp 2 juta saja pengusaha malah balik mengancam akan membuka pabrik di luar negeri," katanya, sambil menegaskan keberadaan rakyat jangan hanya dibawa-bawa pada tataran konsep tetapi harus benar-benar diberdayakan dalam program yang diimplementasikan dengan baik.
"Pemimpin harus benar-benar prorakyat bukan proasing atau 'aseng'," katanya menegaskan. [rmol/hta]
KOMENTAR ANDA