Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara (Sumut), mengajukan diri sebagai daerah yang menjadi World Heritage, atau bahagian dari kebudayaan dunia.
Proposal pengajuan itu sendiri sudah diajukan ke Unesco sebagai pelaksana dalam pelestarian budaya Nisel, dan ditargetkan pada tahun 2014 mendatang, proposal pengajuan itu bisa diterima.
Sekretaris Direktur Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Indonesia, Shalihah Sari Prabarani, dalam acara Sosialisasi Duta Museum Indonesia, Rabu (12/12/2012) di Hotel Asean Medan, mengatakan mencapai target menjadikan Nisel bahagian kebudayaan dunia, maka pengerjaan berbagai proyeknya sudah mulai dilakukan.
Bahkan, Kementrian Pariwisata bersama Unesco sudah melakukan survei langsung ke Nisel. Dari survei, Unesco sangat tertarik dengan berbagai kebudayaan pada kabupaten yang dikelilingi laut indah tersebut.
Menjadikan Nisel sebagai bahagian kebudayaan dunia, maka diperlukan dana sebesar US$600 ribu. Dana itu akan dipergunakan memperbaiki peninggalan sejarah dan adat istiadat leluhur, serta merenovasi berbagai rumah tradisional yang ada di Pulau Nisel.
"Di Nisel makanan khasnya adalah sagu, sehingga pembibitan sagu juga sudah dilakukan, " jelasnya.
Sari Prabarani, menyatakan, salah satu alasan memilih Kabupaten Nisel sebagai world heritage, karena daerah ini termasuk lengkap. Mulai dari kebudayaannya, berbagai peralatan yang digunakan, dan rumah tradisional, semua masih ada di sana.
"Atau dengan kata lain, Nisel merupakan cagar budaya yang hidup atau living heritage. " [alf]
KOMENTAR ANDA