
Dikutip di blog pribadinya, http://zamkata.blogspot.com/search/label/utama, Rabu (19/12), Zainudin mengecam Habibie dan Gus Dur sebagai pemimpin Indonesia yang tidak lagi menghormati kedaulatan Malaysia. Keduanya dia sebut sering turut campur dalam urusan politik dalam negeri Malaysia dan "mau mengajar demokrasi pada kami."
Zainudin menuliskan judul ulasan "Demonstrasi Reformasi Hasil Konspirasi dengan Habibie, Amien Rais dan Gus Dur". Tulisan dilanjutkan dengan kalimat menggunakan huruf besar semua berbunyi: "SEDARLAH ! INSAFLAH MASYARAKAT CINA MALAYSIA!ADAKAH INI YANG ANDA MAHU? ADAKAH INI YANG ANDA KEJAR?”
Dalam ulasannya Zainudin membandingkan kondisi sekarang dengan zaman Presiden Soeharto. Ketika itu, kata dia, Soeharto dan Perdana Menteri Tun Abdul Razak, sepakat untuk menjaga hubungan baik kedua negara dengan tidak mencampuri urusan politik masing-masing. Zainudin menuliskan pula, “Indonesia mahu menghentikannya dan kita mahu memulakannya dengan ajaran Anwar Ibrahim. Orang Cina telah mulai meniru budaya ini dan akibatnya suatu masa nanti akan menimpa diri mereka sendiri. Sayangilah perniagaan anda !"
Zainudin tampaknya tidak senang dengan dukungan yang ditunjukkan Gus Dur dan Habibie pada mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Sejak pengadilan menyatakan Anwar tak terbukti melakukan tindakan homoseksual, posisi politik Anwar memang menguat. Partainya, Partai Keadilan Rakyat, kini memiliki kursi di parlemen.
"Ajaran ini mungkin mudah untuk diterima oleh Anwar Ibrahim yang sejak zaman bangku kuliah menderita rendah diri dan merasakan Malaysia serba kekurangan dan kerana itulah Anwar mengimpor formula "demokrasi demonstrasi" ke Malaysia," tulisnya.
Perbuatan ini, tulis Zainuddin, sangatlah melukakan hati rakyat Malaysia serta tidak menghormati kepimpinan negara Malaysia yang sah; kedudukan Perdana Menteri Datuk Seri Datuk Seri Najib dan terutama sekali Mantan Perdana Menteri Tun Dr. Mahathir yang dihormati dunia termasuk rakyat Indonesia.
Menurut Zainudin, rakyat Indonesia sekarang berada dalam euforia demokrasi setelah keluar dari penindasan politik sekian lama. "Kegairahan euforia demokrasi Indonesia ini membuat sebagian pihak di Indonesia terutama Gus Dur dan Habibie memandang kecil demokrasi Malaysia dan mau mengajar demokrasi kepada kami," tulis Zainudin lagi.
Sebelumnya Zainudin menuding Habibie sebagai pengkhianat bangsa. Ia menuliskannya dalam tajuk rencana media resmi UMNO, Utusan Malaysia.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA