post image
KOMENTAR
MBC. Di luar kebiasaan, kali ini layang-layang langka di Medan. Pedagang besar layang-layang mengaku kekurangan pasokan dalam jumlah besar.

Budi Hermansyah (35), warga Jl Gemilang, Medan, menuturkan sejak hari pertama tahun baru 2013 dia sudah berkeliling ke sejumlah tempat untuk mencari layang-layang biasa. Antara lain di Jl Halat, Jl Katamso, Pasar Sukaramai di Jl Sutrisno, kawasan Simpang Limun Jl Sisingamangaraja dan Jl Sempurna.

“Baru hari ini dapat. Itu pun pembeliannya dibatasi. Macam membeli minyak bersubsidilah kesannya,” kata Hermansyah.

Layangan itu dia peroleh dari agen besar sekaligus juga pembuat layangan yang berada di Jl Halat dekat simpang Jl Laksana. Beberapa hari lalu dia juga datang ke sana, tetapi tidak ada stok, baru hari ini ada pasokan kembali, itu pun dijual terbatas. Hanya diizinkan membeli 10 layangan saja.

“Dibatasi membelinya, karena banyak yang memesan. Dia tidak mau pelanggan tetapnya tidak kebagian layangan. Tadinya aku mau beli 20 layangan,” kata Hermansyah sembari menyatakan di sekitar rumahnya saja ada belasan yang kecewa dengan minimnya layangan tersebut.

Musim liburan yang baru usai diduga menjadi pemicu kelangkaan layangan tersebut. Banyak yang membeli layangan untuk alternatif liburan maupun hiburan. Layang-layang biasa yang terbuat dari bambu dan kertas minyak itu, harganya murah, Rp 1.000 per layangan. Kendati terjadi kelangkaan, harga tetap stabil. Sementara untuk benang layangan baik pasokan maupun harga tidak ada gangguan.

“Kalau keterangan yang jual layangan tadi, kemungkinan dalam dua minggu ini baru pasokan layang-layang kembali normal di Medan,” kata Hermansyah. [ded]

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Sebelumnya

Virus Corona Menjadi Alasan Deretan Pasangan Artis Ini Tunda Pernikahan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ragam