post image
YORIS MARZUKI
KOMENTAR
Sehari pasca penganiayaan 3 politisi PDIP dan warga di kawasan Cadika, Jalan Karya Wisata, Medan Johor oleh personil Sat Pol PP, belum ada satu pun yang ditetapkan pihak kepolisian menjadi tersangka. Begitu juga halnya dengan penganiayaan dan pengerusakan di Kantor Walikota Medan oleh massa yang menggunakan seragam PDIP.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Moch Yoris Mazuki SIK mengatakan, mereka masih memeriksa saksi-saksi dalam kasus penganiayaan dan pengerusakan di kawasan Cadika. "Hingga saat ini sudah ada kita periksa 20 orang saksi-saksi," katanya di Mapolresta Medan, Selasa (22/1/2013).

Namun, diterangkannya, belum satu pun personil Sat Pol PP yang diperiksa secara resmi maupun telah menjadi tersangka dalam laporan penganiayaan dan pengrusakan dalam pengosongan lahan di Cadika. "Dari pihak Satpol PP nya belum ada dan semua masih sebagai saksi-saksi," jelasnya.

Seperti yang diketahui sebelumnya, 3 politisi PDIP Kota Medan yakni Jhon Hendri, Porman Naibaho dan Daniel Pinem beserta sejumlah warga di Cadika Medan Johor mengadukan penganiayaan yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Medan saat upaya pengosongan lahan Senin (21/1/2013).

Ketua Fraksi PDIP Hasyim SE mengatakan, Pemko Medan harusnya bisa menahan diri karena proses hukum lahan dengan luas sekitar 4 hektar itu masih berproses di MA. Usai laporan penganiayaan Cadika, ratusan kader PDI-P berdemo di depan.

Kantor Walikota Medan dimana demo tersebut berujung dengan ricuh dan diwarnai pengrusakan. Fahmi Rahmadsyah, salah seorang personil Satpol PP Kota Medan melaporkan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh massa berseragam PDIP.

Sambung Moch Yoris Marzuki, pihaknya telah menerima laporan atas penganiayaan Fahmi. "Kejadian yang terjadi di Pemko Medan, ada satu pengaduan yang diterima Polresta Medan yakni pengaduan penganiayaan. Saksi yang diperiksa ada sekitar 12 orang dari pihak Pemko Medan sendiri," sebutnya.

Mengenai pengerusakan, dijelaskannya, hal tersebut belum ada dilaporkan ke pihak kepolisian. Sebelumnya sempat dikabarkan Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri, sempat melaporkan pengerusakan kantor Walikota Medan ke polisi. Namun, tegas Yoris Marzuki, pihaknya belum ada menerima laporan tersebut. "Untuk pengrusakan Kantor Walikota Medan belum ada diterima LP," terangnya.

Terkait hal ini, Kasat Pol PP Kota Medan, M Sofyan mengaku, tudingan kebrutalan yang dilakukan anggotanya pada pengosongan lahan di kawasan Cadika, itu dilakukan karena mereka membeli diri. "Kita membela diri karena diserang terlebih duluan," pungkasnya.

Dari pantauan di Kantor Satpol PP Kota Medan di Jalan Adinegoro Medan, terlihat puluhan petugas berbaju preman standby di lokasi. Sofyan menyebut tidak ada kekhawatiran tentang akan adanya penyerangan. "Bapak melihat disitu dijaga ketat polisi karena dekat Sat Lantas Polresta Medan," akunya.

Mengenai adanya isu datangnya serangan susulan ke Kantor Walikota Medan tersebut langsung diantisipasi oleh pihak kepolisian. Kapolresta Medan, Kombes Pol Monang Situmorang menjelaskan, bahwa untuk mengantisipasi tindakan anarkis yang mungkin terjadi, mereka menurunkan sedikitnya 350 personil gabungan personil Shabara dan Pam Obvit di sekitaran Kantor Walikota Medan. "Polresta Medan hanya sekedar memberikan pengamanan, sekitar 350 personil gabungan Shabara dan Pam obvit," sebut Monang. [ded]

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Sebelumnya

Ini Obat Cair Yang Digunakan Reynhard Sinaga 'Predator Seksual' Dalam Memperdaya Korbannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal