post image
KOMENTAR
Angka perkosaan terus meningkat seiring dengan semakin mudahnya masyarakat mengakses film-film porno, baik melalui internet maupun lewat ponsel.

"Kepada polisi, sebagian besar pelaku perkosaan mengaku melakukan aksinya karena terangsang setelah melihat film-film porno," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Senin, 28/1/2013).

Selain menonton film porno, lanjut Neta, aksi perkosaan juga semakin marak karena lembaga hukum di Indonesia tidak berfungi dengan baik. Para penegak hukum seperti polisi, jaksa dan hakim tidak menjalankan tugasnya dengan baik, terutama dalam menghukum pelaku perkosaan, sehingga tidak ada efek jera.

Ketika satu kasus perkosaan tidak dengan cepat diungkap dan dituntaskan oleh polisi, Neta mengingatkan, maka kasus itu akan menjadi tren di kalangan pelaku. Dan hal ini terlihat dari kasus perkosaan massal yang dilakukan para pelajar.

"Di tahun 1980-an, Jakarta juga pernah dilanda tren perampokan yang disertai perkosaan," demikian Neta. [ysa/rmol]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas