post image
KOMENTAR
MBC. Untuk pertama kali sejak lepas dari jajahan Inggris pada 1957, pemerintahan Malaysia akan berubah. Dalam Pemilihan Raya, kemarin, suara kubu penguasa Barisan Nasional (BN) yang dipimpin Perdana Menteri Najib Razak dan kubu oposisi dari Pakatan Rakyat (PR) bersaing ketat.

Jelang pengumuman hasil penghitungan suara oleh Komisi Pemilu Malaysia, sosial media Malaysia sudah mulai ramai dengan rumor kemenangan masing-masing kubu. BN dan PR sama-sama mengklaim mendapatkan 120 sampai 138 kursi dari 222 kursi di parlemen.

Sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, Pemilu kali ini sangat bersejarah bagi Malaysia.

Semua orang ingin terlibat dalam pesta demokrasi ini. Komisi Pemilihan Umum Malaysia mencatat partisipasi pemilih mencapai 80 persen dalam pemilu ke-13. Jumlah Ini menjadi partisipasi tertinggi dalam pemilihan umum yang pernah digelar di negara jiran ini.

Tidak peduli dengan teriknya matahari dan panjangnya antrian di TPS terdekat, warga Malaysia dengan sabar menunggu giliran untuk memberikan dukungan kepada kandidat pilihan mereka.

''Saya rasa kali ini suara saya bisa membuat perubahan. Makanya saya tidak mau menyia-nyiakan hak pilih saya sekarang,''ujar Camilla Das di Kuala Lumpur, kemarin.

Ini pertama kalinya dia memberikan hak suaranya.

Tidak berbeda dengan Camilla, lebih dari tiga juta warga Malaysia lainnya juga mungkin akan memberikan suara mereka untuk pertama kalinya, kemarin.

Terutama para pemilih muda, yang dianggap akan menjadi agen perubahan dalam Pilihan Raya ke-13 kali ini. Total, ada 13,3 juta pemilih yang akan memberikan suara mereka.

''Pemilu ini penting bagi Malaysia. Baru kali ini perbedaan hasil dukungan antara penguasa dan koalisi sangat kecil. Malaysia akan menuju demokrasi yang sebenarnya,'' ujar Shanaz Zain, yang juga baru memberikan suaranya untuk pertama kali.

Sebanyak 8.245 tempat pemungutan suara (TPS) dibuka sejak pukul delapan pagi. Pemungutan suara ditutup pukul lima sore dan langsung dilanjutkan dengan penghitungan suara.  

Sebanyak 222 kursi parlemen dan 505 kursi Dewan Perwakilan Daerah diperebutkan dalam pemilu kali ini, kecuali untuk negara bagian Serawak yang hanya memperebutkan kursi parlemen pusat.

''Sebanyak 80 persen daripada 12,992,661 pemilih menggunakan hak pilihnya pada Pemilu Raya ke-13 (PRU13) hari ini,'' kata Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum Malaysia, Datuk Wan Ahmad Wan Omar.

Razak dan Anwar Ibrahim, sama-sama yakin akan mendapatkan kemenangan dalam Pilihan raya ke-13 ini.

''Nampaknya pemilu kali ini hasilnya belum bisa ditebak. Kedua belah pihak mendapatkan dukungan sama kuat, fifty-fifty dukungan,'' kata caleg Barisan Nasional Frankies Gan Joon Zin.

Meski banyak dugaan akan adanya aksi kecurangan dalam pemilu kali ini, jalan-jalan utama nampak tenang dan pengamanan juga tidak terlalu ketat.

Beberapa keluhan mengenai pemilu adalah tinta penanda. Banyak pemilih mengeluhkan kualitas tinta yang rendah. Banyak menyebutkan bahwa tinta tersebut bisa dihapus dengan mudah.

''Saya hapus dengan sabun dan tintanya hilang dengan mudah. Otoritas mengatakan bahwa tinta ini tidak akan hilang dengan mudah. Masalahnya bagaimana kalau kelalaian ini digunakan untuk mencurangi hasil pemilu,'' keluh pemilih, Tan.

Namun, wakil ketua komisi pemilihan Ahmed Omar meyakinkan bahwa tidak akan terjadi kecurangan.
''Karena nama setiap pemilih telah terdaftar untuk memilih sekali,'' jaminnya.

PM Najib Razak memberi hak suaranya di Pekan, negara bagian Pahang, 240 km ibukota Kuala Lumpur. Sementara Anwar Ibrahim memberikan hak suaranya di Permatang Pauh, negara bagian Penang, utara Malaysia. [ans]

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Sebelumnya

Terima Audiensi RMOL Sumut, Rico Waas: Perlu Sinergitas untuk Sukseskan Pembangunan Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa