post image
KOMENTAR
MBC. Ratusan masyarakat yang melintas di Jalan SM Raja Medan mengeluhkan aksi unjukrasa yang digelar mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Munawwarah di depan kampusnya, siang tadi.

Pasalnya, aksi pemblokiran jalan dengan cara membakar ban di tengah badan jalan itu memacetkan arus lalu lintas (lalin) dan menutup akses dari Medan ke Terminal Amplas.

"Kesallah kita. Masa jalan umum ditutup untuk kepentingan pribadi. Padahal, kita kan mau cepat dan harus melalui Jalan SM Raja. Kalau gini kita kan udah lambat karena macetnya panjang," keluh seorang pengemudi angkot jurusan Medan-Amplas, Simorangkir.

Menurutnya, setiap hari dari Terminal Sambu hingga ke Terminal Amplas dengan angkot 03, hanya memakan waktu 45 menit hingga 1 jam. Namun, karena aksi itu, ia terjebak macet hingga lebih 30 menit.

"Kalau nggak, waktu saya terjebak macet ini kan sudah bisa untuk ngejar trip lagi. Hancurlah kalau gini, bisa-bisa setoran awak pun nggak dapat," kesal Simorangkir.

Keluhan juga diungkapkan T Samosir, pengemudi mobil pribadi.

Menurut dia, aksi blokir jalan mahasiswa telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat, apalagi dengan cara membakar ban bekas. Sebab, api dan asap yang ditimbulkan dari pembakaran itu bisa mengakibatkan suasana semakin gaduh.

"Belum lagi percikan api dari bakaran tersebut bisa menyambar kendaraan yang melintas dan asapnya juga mengganggu pengendara sepeda motor," sebutnya.

Pedagang nasi di sekitar Jalan Turi juga mengaku sangat mengeluh dengan adanya pengalihan arus lalu lintas tersebut.

Banyaknya kendaraan bermotor yang melintas membuat pengunjung mereka menurun. Sebab, pembeli takut memarkirkan kendaraannya karena khawatir tersenggol kendaraan yang melaju merayap karena padat.

Pantauan di lapangan, petugas Polsek Medan Kota terpaksa menutup akses jalan dari Medan tujuan Amplas mulai simpang Tugu Sisingamangaraja untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kendaraan yang melintas terpaksa dialihkan ke Jalan Turi dan Stadion untuk mengurai kemacetan. Tapi justru kemacetan terjadi di Jalan Turi hingga Jalan Bahagia Medan.

Satu jam kemudian, aksi mahasiswa itu pun bubar dengan sendirinya. Lalu, petugas kepolisian membersihkan sisa-sisa pembakaran ban. [mag2/ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas