post image
Gita Saraswati
KOMENTAR
Siswi SMAN 15 Medan jurusan IPS, Gita Saraswati (17) dengan nomor peserta ujian, 01-015-228-5 dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional disebabkan nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia hanya mendapatkan nilai 0,8.

Gita tidak terima hasil tersebut karena merasa mampu menjawab soal- soal Ujian Nasional, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia.

"Saya tidak terima kalau nilai saya cuma 0,8, sementara saya saja masih ingat soal- soal ujian Bahasa Indonesia," ujar siswi yang beralamat di Bakti Indah IV no. 178 Kecamatan Medan Helvetia ini kepada sejumlah wartawan, Rabu (29/5/2013).

Menurut Gita, dirinya merasa mampu menjawab soal- soal ujian itu, bahkan ia telah mengujinya kembali di rumah. Dari 50 soal yang diuji, dia yakin mampu menjawab dengan benar lebih dari 30 soal. Namun, kenyataannya dari hasil UN itu ia dinyatakan hanya mampu menjawab 4 soal.

Beberapa soal UN Bahasa Indonesia yang diingatnya antara lain pertanyaan EYD, premis, melengkapi kalimat dan puisi Khairil Anwar. Pertanyaan lain adalah penggunaan huruf besar dan huruf kecil pada judul dan penggunaan kalimat utama yang ide pokoknya ada 15 jawaban.

"Sekali baca saya langsung tau. Karena sebelumnya sudah belajar dari soal-soal UN tahun lalu. Bahkan usai menjawab, saya juga menerawang hasil bulatan pekerjaan saya. Ada gak jawabannya melewati garis," ujar Gita.

Yang membuat Gita lebih kecewa adalah, seorang siswa yang terbilang prestasi jauh di bawahnya dinyatakan lulus UN. "Padahal cara menjawab soal UN saja dia gak tau," imbuhnya.

"Saya juga yakin, ini bukan sistemnya yang error karena kalau error nggak mungkin ada skornya yang 0,8 itu," tandas gadis manis kelahiran Balik Papan tersebut.

Sementara ibundanya, Dian Permanasari meminta pertanggungjawaban pihak-pihak terkait untuk mengkroscek hal UN anaknya. Sejak dinyatakan tidak lulus UN, dia beserta anaknya mempertanyakan hal tersebut kepada pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Universitas Negeri Medan, selaku panitia Ujian Nasional. Namun jawaban dari pihak-pihak terkait justru mengecewakan.

"Saya bilang ke mereka, kalau mau diuji, silahkan uji kembali anak saya. Saya juga sudah minta lembar jawaban anak saya, tapi tak mereka kasih," ujar Dian.

Mereka diminta agar konfirmasi langsung ke Jakarta dan diminta menunggu hingga 3 hari.  "Padahal sistem pengumuman UN sudah online, masak harus nunggu sampai 3 hari," tegas Dian dengan nada heran. [ded]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas