post image
KOMENTAR
Anggota Komisi A DPRD Medan Aripay Tambunan menilai, maraknya tindak kejahatan di kota ini, karena disebabkan sistem pengamanan yang kurang maksimal.

Salah satu contoh, kurangnya personil yang bertugas di lapangan seperti melakukan patroli keliling dan minimnya kamera pengintai di lokasi yang dianggap perlu. Jika hal ini dapat teratasi, maka Aripay yakin angka kejahatan akan jauh berkurang.

"Lihat saja, berapa oranglah aparat kepolisian yang bertugas untuk berpatroli setiap harinya, belum lagi kamera CCTV yang hanya ditempatkan di dalam ruangan mesin ATM dan Hotel, sudah pasti luput dari pantauan," katanya kepada MedanBagus.Com Selasa (4/6/2013).

Tidak hanya personil keamanan dan kamera CCTV yang masih kurang, pendekatan secara agamapun sudah minim dilakukan para orang tua maupun tokoh agama. Akibatnya masyarakat dengan mudahnya melakukan tindak kejahatan.

"Pendekatan agama juga sangat penting dilakukan. Banyak diantara pelaku kejahatan ini yang minim pengetahuan agamanya. Jika pelaku tersebut memiliki agama yang kuat, mustahil dia mau melakukan tindakan yang dianggap merugikan dirinya sendiri," tambah Aripay.

Seperti yang diketahui, akhir-akhir ini maraknya tindak kejahatan yang melibatkan orang terdekat dari korban sering terjadi. Seperti yang menimpa seorang pekerja kain meteran di jermal 15 yang dibunuh selingkuhan sang istri dan siswa SMU yang dibunuh pacarnya sendiri.

Aripay juga menyakini masih banyak lagi kasus serupa di kota Medan dan harus menjadi perhatian serius dari unsur terkait. [ans]

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Sebelumnya

Ini Obat Cair Yang Digunakan Reynhard Sinaga 'Predator Seksual' Dalam Memperdaya Korbannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal