post image
KOMENTAR
Sedikitnya 5 bom meledak dalam operasi penumpasan teroris di Hotel Arya Duta, Jalan Maulana Lubis, Medan, sesaat lalu.

Ledakan itu diikuti aksi penyerbuan pasukan khusus gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI)/ Angkatan Tentera Malaysia (ATM) untuk membebaskan belasan sandera dibawah ancaman sejumlah teroris bersenjata asal Malaysia yang menguasai Hotel Aston. Pasukan penyerbu masuk dengan teknik Rafling dari helikopter dan juga melalui jalur biasa.

Hal ini menjadi lanjutan rangkaian Latihan Gabungan Malaysia-Indonesia (Malindo) Dasarsa 2013.

"Jadi memang kita mendesain aksi terorisnya berkaitan dengan tuntutan di Malaysia, yang disandera juga warga Malaysia namun dilakukan di Indonesia, sehingga melibatkan pasukan dari kedua negara," kata Laksamana Agus Suhartono, Panglima TNI, Rabu (12/6/2013).

Dalam tempo 10 menit, pasukan berhasil menguasai hotel dan melumpuhkan para teroris. Beberapa diantaranya dilumpuhkan oleh penembak jitu yang ditempatkan di gedung lain disekitar lokasi penyanderaan. Seluruh sandera berhasil dibebaskan dalam operasi tersebut. Agus Suhartono menyebutkan, latihan ini dilakukan dengan menerapkan prosedur tetap (protap) yang sudah dipahami bersama dalam penanggulangan teroris.

"Jadi protapnya merupakan protap bersama, kita kombinasikan antara protap TNI dan ATM," jelasnya.

Rangkaian pembebasan sandera di Hotel Arya Duta ini menjadi rangkaian terakhir operasi penanggulangan teroris yang digelar tentara gabungan Malindo. Sebelumnya mereka melakukan operasi yang sama di Bandara Polonia dan di Pangkalan TNI AL di Belawan.[ans]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa