
Salah seorang ibu pengunjukrasa mengatakan, mereka bukan menolak untuk direlokasi ke tempat baru, namun harus sesuai keinginan para pedagang yakni kios yang permanen dan layak untuk ditempati.
"Bukan kami tak mau pindah, tapi sediakanlah tempat yang layak!" teriaknya.
Seorang pedagang lainnya mengatakan, mereka bukan pedagang liar, tapi resmi berdasarkan keputusan Walikota Lama Abdillah.
"Kami resmi bukan liar, kenapa harus digusur. Jangan kami kelen ganggu. Tangkap yang selalu korupsi," timpal pedagang lainnya sembari menriakkan perlawanan.
Menurut pantauan MedanBagus.Com Kamis (20/6/2013) di seputar kawasan titi gantung Lapangan Merdeka Medan, para pedagang buku terus melakukan pengawasan di setiap pintu masuk.
Sementara Pemko Medan sendiri telah bersiap dengan puluhan petugas Satpol PP dan dibantu Satuan Brimob serta satu unit Buldozer. [ans]
KOMENTAR ANDA