post image
Ilustrasi
KOMENTAR
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Deliserdang, hanya ditutup sementara. TPA itu akan kembali dibuka, kalau TPA Terjun tidak mampulagi menampung sampah masyarakat Kota Medan.

"Namo Bintang itu memang sudah kita tutup, tapi hanya sementara. Kalau dibutuhkan lagi, maka TPA itu bisa kita buka lagi. Tapi, saat ini TPA Terjun masih mampu menampung sampah masyarakat di Kota Medan," terang Kepala Dinas Kebersihan Kota Medan, Pardamean Siregar kepada MedanBagus.Com, Jumat (26/7/2013).

Dijelaskannya, Pemko Medan menutup TPA Namo Bintang itu bukan karena volume sampah yang sudah penuh, tapi karena permintaan dari Menteri Lingkungan Hidup.

"Kita menutupnya bukan karena volume sampah yang sudah penuh, tapi karena permintaan Menteri Lingkungan Hidup, berdasarkan alasan tertentu," urainya.

Ditambahkan, TPA Namo Bintang itu masih sanggup untuk menampung sampah Kota Medan selama 4 tahun. Apalagi, sekarang volume sampah sudah mulai berkurang, karena beberapa warga dari Deli Serdang dan Tanah Karo datang untuk mengambil kompos.

"Setiap hari ada yang menggambil kompos dari Namo Bintang itu, lama-lama volumenya menjadi berkurang," tambahnya.

Sedangkan, untuk TPA Terjun yang ada di Medan Marelan, menurut Pardaemean juga masih mampu menampung sampah Kota Medan dalam 3 tahun ke depan. TPA Terjun dikatakan juga masih memiliki lahan seluas 4 hektare.

"Tidak mungkin TPA Terjun itu kita tutup. Disana masih ada lahan seluas 4 hektare yang mampu menampung sampah warga Kota Medan selama 3 tahun kedepan," paparnya.

Di Terjun sendiri saat ini dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Pembangkit listrik ini dibangun oleh pihak swasta, PT Agro Mulya Abadi. Pardamean pun mengklaim bahwa stok sampah Kota Medan cukup untuk menghidupkan PLTSa ini.

"Stok kita cukup, kalau kurang kita akan minta sampah dari daerah tetangga," ungkpanya.

Anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Parlaungan Simangunsong mengatakan, persoalan yang timbul di Dinas Kebersihan, bukan soal PLTSA tersebut, tapi lamanya pengangkutan sampah.

"Banyak warga yang mengeluh, bahwa sampah mereka lama untuk diangkut. Ini harus diatasi oleh Pemko Medan, karena sampah kalau sudah lama akan menimbulkan bau busuk," ungkapnya.

Politisi Partai Demokrat ini menegaskan, bahwa Dinas Kebersihan harus meningkatkan kinerjanya dengan mengangkut semua sampah yang ada di Kota Medan. 

"Kalau memang TPA Terjun itu masih kosong, maka semua sampah harus cepat diangkut dan diantar kesana. Jangan biarkan sampah berserakan di lingkungan masyarakat," sarannya. [ded]

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Sebelumnya

Virus Corona Menjadi Alasan Deretan Pasangan Artis Ini Tunda Pernikahan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ragam