post image
KOMENTAR
Bila tidak ada aral melintang Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) akan mempresentasikan hasil penelitian situs megalitkum Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, kepada Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Cianjur hari Kamis mendatang (3/10/2013).

Menurut inisiator TTRM Andi Arief yang juga Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana, TTRM memegang teguh prinsip tidak melakukan pelanggaran aturan dalam penelitian. Juga tidak menggunakan kekuasaan dan tekanan kekuatan politik.

"Prinsip itu semaksimal mungkin dipegang teguh sejak memulai riset di Gunung Padang. UU Cagar Budaya dan UU riset menjadi acuan prosedural riset. Semua perijinan ditempuh, dari ijin Pemkab, Direktorat Cagar Buda dan Arkeolog Nasional. Di luar itu ada izin tambahan Tomography ke aparat hukum, aparat desa dan sebagainya," ujar Andi Arief.

Andi Arief juga mengatakan, sesungguhnya mereka bisa saja melakukan riset secara tertutup. Namun, sejak awal melakukan penelitian TTRM memutuskan untuk mengkomunikasikan setiap temuan, hasil laboratorium dan langkah-langkah riset kepada masyarakat luas.

"Pertama, agar riset ini menjadi milik bersama. Kedua, ingin menunjukkan jangan ada keraguan pada ahli dari bangsa kita sendiri. Ketiga, agar masyarakat mengontrol jalannya riset," ujar Andi Arief lagi menjelaskan pertimbangan membuka riset.

"Output dari presentasi hasil penelitian nanti bisa berupa keputusan menteri atau keputusan presiden, atau cukup peraturan pemda," demikian Andi Arief. [rmol/hta]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Budaya