post image
KOMENTAR
Para orang tua mesti mewaspadai aktivitas anak saat menggunakan internet. Masalahnya, lebih dari 1.000 pedofil teridentifikasi menggunakan pendekatan kamera kompute (webcame) untuk kemudian tanpa sadar menjadi korban kekerasan seksual.

Ini terungkap setelah sebuah organisasi perlindungan hak asasi anak di Belanda, Terre des Hommes, berhasil mengenali lebih dari 1.000 predator seksual lewat gadis virtual yang dihasilkan komputer.

Gadis bernama "Sweetie" itu dirancang untuk menarik perhatian para pelaku pedofilia yang mengincar pornografi anak.

Sweetie adalah gadis animasi dari etnis Filipina yang berumur 10 tahun. Ia diprogram khusus untuk memasuki beraneka bilik ngobrol (chat room) di internet. Tugasnya hanya satu, memancing para wisatawan seks anak untuk membuka kedok mereka via kamera komputer (webcam) sehingga dapat diidentifikasi.

Hasilnya cukup mengejutkan. Sweetie dengan cepat didekati oleh lebih dari 20.000 predator seks dari 71 negara. Dari jumlah itu, 254 orang di antaranya berasal dari Amerika Serikat. Pada hari Senin, 4 November 2013, sebanyak 1.000 orang terduga pedofil sukses dikenali. Identitas mereka segera dilaporkan ke Interpol.

"Kami sampai kelimpungan saat meladeni (para predator seks) di internet," kata Hans Guyt, kepala operasi khusus Terre des Hommes. Menurut Guyt, fenomena wisata seks anak via internet harus segera ditangani secara serius. "Jika tidak diintervensi, fenomena ini benar-benar menyeramkan dan akan berjalan di luar kendali." [ded]

Instagram Ternyata Punya Dampak Buruk Bagi Kesehatan Mental

Sebelumnya

7 Destinasi Wisata Alam Paling Mengesankan di Bali

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Lifestyle