post image
KOMENTAR
Organisasi yang konsern terhadap bangunan bersejarah, Badan Warisan SUmatera (BWS), mengajak pemerintah provinsi Sumatera Utara ikut mengawal keberadaan bangunan bersejarah di daerah itu.

"Hadirnya BWS adalah untuk melestarikan warisan sejarah. Kita sangat miris melihat ada bangunan sejarah dihancurkan. Padahal kalau dirawat bisa kita fungsikan sebagai pusat bisnis yang tak kalah menarik bagi wisatawan," ujar Ketua BWS, Hendra Arbie saat bertemu Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, Kamis (7/11/2013).

Dalam pertemuan itu, Hendra Arbie didampingi pengurus BWS lainnya, Rika Susanto, Asmyta Surbakti, Isnen Fitri dan Hairul.

"BWS juga berharap kepada Wagubsu agar bangunan bersejarah namun terlantar segera direnovasi serta dirawat. Karena selain pelestarian sejarah juga dapat mendatangkan wisatawan," pinta Hendra.

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi mengakui, sedikit orang Indonesia yang memperhatikan nilai sejarah.

Karea itu, Wagubsu mengimbau pemerintah kabupaten kota untuk tidak memberi izin untuk merusak ataupun membongkar gedung-gedung  bersejarah.  

"Mari kita menjaga dan melestarikan bangunan-bangunan bersejarah agar sejarah tetap dapat dikenang dan tidak punah," ujarnya.

Untuk masalah perbaikan dan renovasi terhadap gedung-gedung yang terlihat terbengkalai, Wagubsu menilai pemerintah bukan tidak mau memberikan kucuran dana. Namun kerap terjadi bangunan bersejarah juga memiliki ahli waris sehingga tidak mudah prosesnya.

"Contohnya Istana Maimun. Banyak ahli warisnya dan bahkan mereka banyak yang bertempat tinggal di sana. Kalau kita perbaiki tentu akan ada pro-kontra, begitu juga gedung-gedung yang terbengkalai masih akan menjadi masalah. Karenanya ke depan kita harap ada pengalihan hak ke pemerintah daerah agar gedung-gedung itu bisa kita rawat maupun renovasi," kata Wagubsu.

Kalau khusus gedung yang sudah menjadi hak Pemprovsu, akan dipersiapkan anggaran untuk pelestarian dan renovasi. Misalnya seperti gedung peninggalan Belanda yang saat ini menjadi Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan di kawasan Kesawan. [ded]

Pemantapan Sebelum Dipentaskan Diajang Bergengsi, Mantra Bah Tuah Mendulang Dukungan dan Apresiasi

Sebelumnya

Pakat Melayu, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Budaya