post image
KOMENTAR
Ervina (36) tersangka penganiayaan Adit (7), akhirnya mengakui telah memotong lidah anak tirinya itu dengan gunting. Tersangka tega melakukan perbuatan keji itu hanya karena jengkel melihat Adit yang ditudingnya nakal.

"Memang awalnya tersangka membantah telah memotong lidah korban. Namun hasil di BAP tersangka mengakui memotong lidah korban dengan gunting," kata Kasat Reskrim Polres Kampas AKP Eka Putra Nasution, seperti dilansir detik.com, Senin (13/1/2014).

Menurut Eka Putra Nasution, pihaknya telah mengirimkan berkas pemeriksaan tahap pertama atas tersangka Ervina kepada jaksa agar kasus penganiayaan ini segera disidangkan pengadilan.

Sementara itu, kondisi Adit saat ini masih berada di RSUD Bangkinang, Kampar. Adit kini sesekali diberikan waktu untuk keluar dari ruang perawatan.

Sudah hampir sebulan Adit berada di rumah sakit. Beberapa luka di tubuhnya belum sembuh total. Misalnya kepala yang bocor akibat dipukul kayu ibu tirinya. Begitu juga punggungnya yang melepuh juga masih butuh perawatan. Secara umum baik fisik dan mental Adit terus membaik.

Sebelumnya, warga menemukan Adit tergolek lemah di areal perkebunan kelapa sawit PTPN V di Kampar pada sekitar medio Desember 2013. Bocah itu mengaku ditinggal sendiri oleh ibunya di sana tanpa sebab jelas.

Kondisi bocah malang itu sangat lemah dan tubuhnya penuh luka mulai dari kepala, punggung, tangan, dan kakinya. Pada bagian bibir dan lidahnya juga ada bekas sayatan benda tajam dan punggungnya banyak luka bakar diduga akibat disetrika.
        
Adit kemudian dibawa warga berobat ke RSUD Bangkinang untuk mendapatkan perawatan atas luka-luka di sekujur tubuhnya.
        
Polisi dari Polres Kampar dan Polres Rokan Hulu kemudian dikerahkan untuk mencari orangtua Adit yang diduga menelantarkan dan menyiksa bocah malang itu. Polisi menyebar foto Adit ke warga untuk mempermudah proses pencarian, karena minimnya informasi mengenai orangtua dan tempat tinggal sang bocah.
        
Minimnya keterangan dari Adit yang hanya menyebutkan bahwa ia memiliki ibu bernama Vina dan bapaknya bernama Irsam yang tinggal di Ujung Batu, Rokan Hulu, membuat kepolisian sempat kesulitan melacak keberadaan orangtua Adit.

Berkat kerja keras jajaran kepolisian, orangtua Adit yang diduga menelantarkan dan menyiksa Adit akhirnya berhasil ditangkap di perbatasan Kabupaten Kampar-Rokan Hulu.
       
Bupati Kampar Jefry Noer yang sempat menjenguk Adit meminta agar kepolisian mengusut tuntas kasus dugaan penelantaran dan penyiksaan terhadap bocah tersebut. Jeffry pun berjanji Pemkab Kampar siap menanggung seluruh biaya pengobatan untuk Adit yang sangat membutuhkan penanganan khusus. [dito]

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Sebelumnya

Ini Obat Cair Yang Digunakan Reynhard Sinaga 'Predator Seksual' Dalam Memperdaya Korbannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kriminal