post image
KOMENTAR
Sikap Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mendukung calon presiden usungan Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dinilai tergesa-gesa. Pasalnya, keputusan sepihak itu kini justru menimbulkan perpecahan di internal partai Ka'bah.

"Di saat partai-partai politik berbasis massa Islam dan para tokoh umat Islam tengah berupaya membangun komunikasi untuk menyatukan kekuatan politik, Suryadharma Ali justru memilih desersi dan buru-buru menyatakan dukungan PPP untuk pencapresan Prabowo," jelas pengamat pemilu Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu (20/4).

Menurutnya, sikap Suryadharma Ali dan segelintir pengikutnya bisa dikatakan bertolak belakang dari khitoh PPP sendiri. Hal ini justru membuat hakikat perjuangan, cita-cita politik, dan jati diri partai lenyap. Akibatnya, lanjut Said, tagline PPP sebagai rumah besar umat Islam hanya menjadi slogan tanpa arti.

"Seharusnya kan PPP-lah yang menjadi motor penggerak untuk membangun blok politik Islam. Kok ini justru sebaliknya," tegas Said. [rmol/hta]

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Sebelumnya

Terima Audiensi RMOL Sumut, Rico Waas: Perlu Sinergitas untuk Sukseskan Pembangunan Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa