post image
KOMENTAR

Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si berharap keberagaman suku, ada istiadat, etnis dan budaya terus menjadi kekuatan bagi Sumatera Utara untuk menangkal berbagai upaya memecah persatuan ditengah masyarakat.

Harapan tersebut disampaikan Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi saat meresmikan kantor Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Dohot Boru (PPTSB) dan Wisma Toga Sinaga (Tosin) di Jl. Bunga Terompet/ Pipa Ujung Medan, Sabtu (2/8/2014).

 Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PPTSB Mangihut Sinaga, SH, M.Hum, Sekretaris Umum PPTSB Timbul Sinaga, SE, M.SA, Walikota Medan H. Dzulmi Eldin, M.Si, ratusan keluarga marga Sinaga dan sejumlah udangan lainnya.

Tengku Erry menyatakan selain beberapa pengaruh positif lain dari keanekaragaman kebudayaan diantaranya dapat menjadi daya tarik objek wisata. Selain itu keanekaragaman budaya daerah dapat membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional. Tidak itu saja, keanekaragaman budaya dapat menanamkan sikap saling menghormati dan menghargai antar suku yang berbeda.

"Padahal potensi perpecahan tetap ada, seperti munculnya kecurigaan antarsuku, munculnya potensi konflik antarsuku yang menghambat pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa dan budaya. Juga banyaknya suku bangsa yang ingin menerapkan hukum adatnya," sebut Erry.

Namun Erry meyakini, dampak negatif tersebut dapat diminimalisasi jika masyarakat mengambil peran dalam menjaga keragaman budaya yang ada serta mengedepankan keselarasan budaya yang satu dengan budaya lainnya. Tiap masyarakat juga harus mengembangkan sikap saling menghargai terhadap nilai-nilai dan norma sosial yang berbeda-beda dari anggota masyarakat, tidak mementingkan kelompok, ras, etnik atau kelompok agamanya.

Secara khusus kepada PPTSB, ia meminta agar seluruh elemen didalamnya juga berperan mengembangkan rasa nasionalisme terutama melalui penghayatan wawasan berbangsa dan bernegara, menghindari sikap chauvimisme yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan menutup diri akan perbedaan yang ada dalam masyarakat. Selain itu, PPTSB mengedepankan peyelesaikan konflik dengan cara yang akomodatif melalui mediasi, kompromi dan ajudikasi serta mengembangkan kesadaran sosial.

"Harapan tertinggi saya dengan peresmian gedung PPTSB ini, semoga menambah khazanah sekaligus mengeratkan kebersamaan diantara kita. Harmonisasi yang tercipta, pasti akan berpengaruh positif dalam pembangunan mental masyarakat menuju Sumut berdaya saing dan sejahtera," harap Erry.

Sementara Ketua Umum PPTSB Mangihut Sinaga, SH, M.Hum mengatakan, semboyan nenek moyang marga Sinaga adalah “Parhatian Sora Monggal Parninggala Sibola Tali” yang memiliki arti bahwa marga Sinaga harus selalu bersikap jujur, adil dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.

"Sejak dahulu sampai sekarang, warisan semboyann nenek moyang itu menunjukkan bahwa keluarga besar marga Sinaga selalu berupaya membangun persatuan dan kesatuan yang diwujudkan dalam organisasi Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boruna sebagai organisasi yang berlandaskan pertalian darah dan budaya,” ujar Mangihut.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas