post image
KOMENTAR
Komisioner Komisi Informasi Publik (KIP) Sumatera Utara Ramdeswati Pohan menilai, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) lemah dan tidak tegas dalam mengawasi isi ataupun konten yang disiarkan televisi. Pasalnya banyak isi siaran televisi yang mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku anak dalam bersosialisasi dan berteman.

Ramdes Pohan mengatakan, saat ini banyak stasiun Televisi yang menyediakan hiburan sinetron yang dinilai tidak memiliki nilai edukasi. Bahkan dinilai sebagai salah satu sarana bagi anak untuk meniru dan melakukan tindak kekerasan.

"Salah satu contohnya sinetron yang menceritakan lingkungan sekolah dimana ada kelompok atau genk tertentu. Hal ini lah yang menjadikan salah satu penyebab tingginya kekerasan anak terhadap temannya yang terjadi di Sekolah Dasar Percontohan di jalan Sei Petani Medan," ungkapnya Sabtu (18/10/2014).

Disamping lemahnya pengawasan KPI, sebut Ramdes, peran serta pemerintah dalam hal ini dinas pendidikan dan instansi terkait juga sangat diperlukan.

"Kami meminta agar ada keseriusan dan komitmen baik dari instansi terkait hingga para orang tua dalam mengawasi setiap program yang disajikan televisi swasta. Sehingga anak-anak kita bisa terhindar dari sikap yang tidak mencerminkan budaya ke timuran kita," pungkasnya.

Seperti yang diketahui, saat ini sejumlah kekerasan yang dilakukan anak mulai terkuak. Bahkan kekerasan terjadi di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat belajar anak. Bukan hanya di Medan, fenomena ini juga terjadi diberbagai daerah seperti Jakarta, Padang dan lainnya.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas