post image
KOMENTAR
Beradasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, saat ini ada sekitar 51.210 jiwa mengungsi akibat banjir. Sementara kerugian materil dari arus logistik akibat banjir di pekan ini diperkirakan mencapai Rp 10 triliun

"Kita belum masuk puncak hujan, maka kita harus lebih bersiaga menghadapi banjir Jakarta yang diperkirakan lebih besar atau sama dengan tahun lalu," kata Direktur Disaster Management Institute of Indonesia (DMII) Aksi Cepat Tanggap (ACT), Insan Nurochman, dalam keterangan beberapa saat lalu (Rabu, 11/2).

Insan menjelaskan, Tim Emergency Response ACT akan terus bersiaga dan akan merespon dengan tetap mendirikan posko sampai banjir benar-benar reda dan masa tanggap darurat dinyatakan usai oleh pemerintah.

"ACT akan tetap mendampingi pengungsi di masa-masa pemulihan nanti dengan program-program pascabencana," imbuh Insan.

Jika kondisi banjir terus meningkat, jelas Insan, ACT akan menaikkan ekskalasi daerah cakupan baru dengan mendirikan posko-posko baru sesuai wilayah bencana. Seperti halnya tahun 2014 lalu, sebanyak 60 posko lebih bekerja memberikan bantuan logistik, pelayanan kesehatan, bantuan psikososial, dan  tetap memberikan bantuan evakuasi.

Hingga Selasa malam (10/2) Tim Emergency Response dan DMII telah mendirikan 10 Induk Posko Daerah (IPD) Banjir di 10 Kabupaten/Kota di Jabotabek dan Karawang. Posko IPD di masing-masing wilayah mengkoordinasikan juga 24 posko unit  yang ada di wilayahnya. Total, sudah ada 34 posko sudah didirikan oleh ACT dalam dua hari ini. [hta/rmol]


Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas