post image
KOMENTAR
Tokoh masyarakat Samosir yang juga menjabat Direktur Goverment Against Corruption & Discrimination (GAC&D) Jakarta, Andar M Situmorang menyerukan agar masyarakat di Kabupaten Samosir tidak tertipu oleh para koruptor yang ingin maju di Pilkada Samosir 2015.

Seruan ini disampaikan mengingat Samosir termasuk salah satu kabupaten yang akan menggelar pilkada serentak yang dijadwalkan berlangsung Desember 2015 mendatang.

"Jangan sampai rakyat Samosir nantinya yang menjadi korban akibat keserakahan para koruptor yang haus kekuasaan," katanya, Jum'at (20/3/2015).

Tokoh kelahiran Urat, Kabupaten Samosir ini meminta agar masyarakat Samosir memetik pelajaran dari daerah lain yang mengalami berbagai hambatan dalam pembangunan, akibat kepala daerahnya berurusan dengan hukum. Selain akan tertinggal dari segi pembangunan, marwah daerah juga menurutnya akan hancur dimata  masyarakat luar.

"Stop memilih kepala daerah bermasalah dan yang hanya akan dijadikan ATM atau sumber uang oleh oknum-oknum tertentu karena terkait kasus pidana korupsi misalnya. Sungguh menyedihkan, karena beberapa daerah di Sumut terbengkalai, karena kepala daerahnya justru sibuk berhadapan dengan masalah hukum selama masa jabatannya. Kasihan rakyat jadi tidak terurus," ungkapnya

Andar menyadari, para koruptor yang haus kekuasaan tidak akan segan untuk memakai berbagai cara untuk memenangkan pemilu, termasuk membayar suara dari masyarakat (money politic). Namun ia memastikan, kondisi ini hanya akan memberikan "angin segar" sesaat bagi warga.

"Saya kira masyarakat jangan lagi melihat uang yang tak seberapa, tetapi mengorbankan kepentingan selama lima tahun. Karena uang Rp150 ribu, kita lantas kehilangan kesempatan mendapatkan sesuatu bulan demi bulan selama lima tahun. Untuk itu mari kita coba untuk mengubah pola pikir, dengan melihat program calon kepala daerah dan meninggalkan keinginan sesaat," paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyindir bakal calon yang disebutnya "memiliki catatan merah" yang sudah mulai memberi sinyal akan maju di pilkada tersebut. Menurutnya, sebelum maju seluruh calon harus introspeksi diri terlebih dahulu.

"Saya ingatkan agar mereka yang ingin maju tahu dan sadar diri. Instropeksi dulu, apakah diri bersih. Kalau merasa diri koruptor mundur saja. Kalau merasa diri nanti hanya bakal jadi ATM berjalan dan sapi perahan, mundur saja. Kabupaten Samosir tak ingin bupatinya nanti hanya menjadi ATM tanpa PIN," sindirnya.

"Cabup yang merasa bangunan hotelnya menimbun pantai lalu merusak air danau dan membuang saluran WC ke danau, mundur aja. Cabup yang bisnisnya dari suntik tabung gas, mundur saja. Cabup yang merasa pernah memanipulasi proyek rumah sakit mundur saja. Cabup  masih PNS dan merasa modalnya hasil korupsi, sebaiknya mundur saja, tanpa harus menyusul beberapa bupati lain yang kini sudah dan akan istirahal di hotel prodeo," tambahnya.[rgu]

Penundaan Pelantikan Kepala Daerah di Kepulauan Nias akan Membuat Kepulauan Nias Semakin Mundur!

Sebelumnya

Maju di Pilkada Sumut, Sofyan Tan Pasti Punya Hitung-hitungan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga