
Permintaan ini disampaikan tokoh muda asal Sumatera Utara sekaligus Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti pada acara Musyawara Besar (Mubes) ke-III Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara (KMSU) Jakarta di Ciputat, Tangsel (Sabtu sore, 21/3).
Aktivis 98 ini mengatakan, mahasiswa harus berperan menjalankan fungsinya untuk mengawal pembangunan dan cita-cita reformasi yang belum tuntas.
Ray menilai, pasca reformasi pembangunan masih telat, malah yang korupsi makin menjadi-jadi.
"Di Kabupaten Mandailing Natal, belum genap setahun, bupatinya (Hidayat Batubara) sudah dipanggil KPK," imbuhnya.
Selain mengawal pembangunan, mahasiswa lanjut Ray harus bisa menjadi pemimpin-pemimpin di masa mendatang yang bisa memperjuangankan nilai-nilai kebenaran dan kemanusiaan.
Ia pun menyayangkan, sampai saat ini tidak ada kepala daerah dari Sumut (33 kabupaten/kota) yang menonjol di tingkat nasional apalagi internasional.
"Tidak ada tokoh dari Sumut yang menonjol di nasional, layaknya seperti Tri Rismaharini di Surabaya," ujar Ray. Tri Rismaharini adalah walikota Surabaya 2010-2015 yang berulang kali masuk daftar walikota terbaik dunia.
Selain Ray Rangkuti, Mubes ke-III KMSU ini juga dihadiri oleh Anggota DPR RI Fraksi PKS dari Daerah Pemillihan Sumut II, Iskan Qolba Lubis. [hta/rmol]
KOMENTAR ANDA