post image
KOMENTAR
Wacana pencalonan Joko Widodo sebagai ketua umum PDIP mencuat jelang digelarnya kongres partai berlambang banteng tersebut. Wacana ini sendiri dipastikan akan merugikan internal partai dan juga merugikan pemerintah. Demikian disampaikan pengamat politik, Teguh Santosa.

"Suka atau tidak suka, Megawati masih merupakan tokoh sentral PDI Perjuangan. Kemampuan Megawati memimpin dan mengelola PDIP sudah teruji. Kini PDIP tampil sebagai parpol terkuat di Indonesia," katanya, Rabu (25/3/2015).

Teguh menjelaskan, PDI Perjuangan saat ini sudah kembali menjadi partai yang kuat dibawah kepemimpinan Megawati, dengan demikian berbagai upaya untuk membenturkannya dengan Jokowi hanya akan memicu perpecahan internal. Disisi lain, Jokowi sendiri akan terganggu dalam menjalankan pemerintahan karena yang bersangkutan saat ini merupakan Presiden RI.

"Memang ada wacana mencai sosok alternatif, tapi sejauh ini memang belum ada tokoh PDI Perjuangan sekaliber Mega," sebutnya.

Teguh mengingatkan, selain akan membuat masalah di internal, maka kondisi ini juga akan dimanfaatkan oleh kalangan dari eksternal PDI Perjuangan untuk menjalankan misi "Politik Sempit" mereka yang tanpa disadari akan melemahkan pemerintahan dan merugikan masyarakat.

Oleh karena itu, Teguh meminta agar kalangan internal dan eksternal PDI Perjuangan harus berhenti membenturkan Jokowi dengan Megawati.

"Keliru besar jika menyebutkan Jokowi harus memimpin PDI Perjuangan agar pemerintahannya kuat. Dia haruslah diberi kesempatan untuk menjalankan pemerintahan dengan fokus sebab banyak persoalan besar yang tengah dihadapi oleh pemerintahannya saat ini.

"Kita harus memandang, Megawati dan Jokowi merupakan aset penting bangsa dan negara," demikian Teguh.[rgu]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa