post image
KOMENTAR
Para wasit nasional yang akan memimpin pertandingan Turnamen Piala Kemerdekaan tak takut ancaman PSSI. Bahkan, mereka menyebut PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti sudah tak bisa beraktivitas setelah dibekukan Menpora Imam Nahrawi per 17 April 2015.

"Saya tak takut ancaman-ancaman dari PSSI. PSSI kan sudah dibekukan, jadi produknya tak akan diakui," ujar Dipo Budiono, salah satu wasit asal Jawa Barat di sela mengikuti acara Penyegaran Perangkat Pertandingan Turnamen Piala Kemerdekaan di Jakarta.

Pada acara tersebut, wasit yang dikumpulkan Tim Transisi sebanyak 153 orang. Itu belum termasuk 45 pengawas pertandingan. Mereka adalah anggota Asosiasi Wasit Profesional Indonesia (Awapi). Beberapa di antaranya berkualifikasi FIFA dan sisanya lulus sertifikasi C1.

Dipo menjelaskan, tenaganya sudah tak dipakai lagi sejak 2013 atau setelah dualisme PSSI berakhir. Meski tak dipakai, dia memastikan statusnya masih sebagai anggota wasit PSSI yang sah. Dia juga menyebut semua wasit yang hadir di acara tersebut memiliki itikad baik untuk memajukan sepak bola Tanah Air.

"Saya menilai turnamen Piala Kemerdekaan merupakan kegiatan yang positif. Jadi apa salah kalau saya ikut jadi perangkat. Apalagi, kehadiran saya di sini atas perintah Asprov Jabar. Jadi saya merasa santai saja dan tak perlu khawatir dengan ancaman PSSI," jelasnya.

Selama program penyegaran tersebut, para wasit dari berbagai provinsi di Indonesia itu juga menjalani tes fisik. Mereka disuruh lari bersambung keliling lapangan sepanjang 150 meter dengan kecepatan maksimal 30 detik. Kemudian 50 meter jalan kaki dengan ketentuan waktu yang terukur.[hta/rmol]

Juara Bertahan Liverpool Tersingkir Dari Liga Champion

Sebelumnya

Menang Tipis Dari KKBO Langkat United Jadi Modal PSMS Medan Jelang Laga Perdana Liga 2 Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Olahraga