post image
KOMENTAR
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan pasukan perangnya bersiaga, Jumat (21/8) pagi. Hal itu dilakukan setelah pemerintah mengeluarkan ultimatum kepada Seoul Korsel untuk menghentikan siaran propaganda.

Ketegangan meningkat pada Kamis (20/8) ketika Korea Utara menembakkan peluru ke Korea Selatan untuk memprotes siaran. Lalu Korea Selatan membalasasnya dengan 29 peluru artileri. Kedua belah pihak mengatakan tidak ada korban jiwa atau kerusakan di wilayah mereka. Hal ini sebagai tembakan peringatan dan tidak dimaksudkan untuk menimbulkan kerugian.

Seperti yang dilansir Reuters, Kementerian Pertahanan Korsel menyatakan, bahwa Korut mengirimkan surat berisi peringatan agar dalam tempo 48 jam menghentikan siaran propaganda anti-Korut di sepanjang perbatasan. Jika peringatan ini diabaikan, maka militer Korut akan bertindak.

Seoul mulai meledakan propaganda pengeras suara pada Korea Utara di perbatasan pada tanggal 10 Agustus, yaitu sehari setelah ranjau darat meledakan dua tentara Korea Selatan yang terluka di sepanjang DMZ.

Amerika Serikat menyerukan kedua negara untuk menahan diri dan menyelesaikan masalah tanpa militer. Namun Korsel mengatakan tidak akan berhenti melakukan taktik propaganda yang mengungkapkan kekejaman rezim Korut tersebut.

Presiden Korsel, Park Geun-hye menyerukan para pejabat militernya untuk menindak tegas segala bentuk provokasi Korut.

"Militer kami telah meningkatkan pengawasan dan terus mengamati peregerakan militer Korea Utara," ujar Kementerian Pertahanan Korsel.

Secara teknis, Korea Utara dan Korea Selatan hingga hari ini masih berperang karena Perang yang terjadi pada periode 1950 hingga 1953 hanya berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Militer AS, yang memiliki 28.500 personil yang berbasis di Korea Selatan, sedang memantau situasi keduanya. [hta/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa