post image
KOMENTAR
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Sumatera Utara (Sumut), Mustafa M Amin menuturkan, berdasarkan hasil riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan, sekitar 1,6 % warga di Sumatera Utara (Sumut) menderita gangguan jiwa, mulai dari gangguan jiwa ringan hingga berat.

"Saat ini semakin banyak orang Sumut yang menderita gangguan. Kondisi ini, harus diantisipasi. Karena penyakit kejiwaan sama seperti penyakit fisik. Jika dibiarkan akan berbahaya," ujarnya, Senin (26/10).

Mustafa menjelaskan, permasalahannya, hingga kini warga enggan untuk berobat atau membawa keluarga ke psikiater atau dokter spesialis kejiwaan dalam membantu pengobatan penyakitnya. Masyarakat masih menganggap datang ke dokter jiwa merupakan aib.‬

"Seharusnya jangan malu berobat ke dokter jiwa. Bukan berarti berobat kejiwaan merupakan orang gila. Dengan berobat, kita bisa mengatasi stress atau depresi yang dialami," jelasnya.

dalam memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia sebenarnya PDSKJI sudah merancang acara sosialisasi dalam bentuk Fun Walk, untuk memotivasi masyarakat dalam menjaga kesehatan jiwa ini. "Namun, lantaran kabut asap yang berbahaya bagi kesehatan, sekaligus mengikuti anjuran Dinas Kesehatan (Dinkes) agar tidak melakukan aktivitas outdoor," tutupnya.

Sementara itu, Kadinkes Sumut Siti Hatati Surjantini menuturkan, selama ini banyak yang berpikiran untuk selalu mengutaman kesehatan fisik, sedang kesehatan mental dan jiwa sering terbengkalai. Padahal, kesehatan jiwa juga sebagai penentu kesehatan hidup.

"Untuk itu, diminta kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan jiwa agar lebih bermartabat. Lantaran setiap orang yang memiliki kesehatan jiwa, tentu akan hidup sehat," ujarnya.[rgu]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kesehatan