post image
KOMENTAR
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) menargetkan siap mencetak 6.000 pengusaha muda. Hal ini dilakukan untuk mengurangi angka kemiskinan di Sumut.

"Ada perlambatan seiring dengan lambatnya pertumbuhan ekonomi dan kondisi perekonomian baik nasional maupun global," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provsu Hasban Ritonga kepada wartawan, Rabu (6/1).

Dia mengatakan program itu sebenarnya sudah dilaksanakan sejak periode Gubernur H Gatot Pujo Nugroho. Hingga kini, pengusaha muda itu sudah dicetak hampir 50%.

"Program mencetak 6.000 pengusaha muda itu merupakan salah satu langkah Pemprovsu dalam mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran," ujarnya.

Hasban mengaku, kondisi ekonomi yang tumbuh melambat seperti nilai Rupiah menurun, sempitnya lapangan pekerjaan, sehingga income per kapita juga menurun membuat penduduk miskin di Sumut juga bertambah, yakni mencapai 1,51 juta orang.

Dia menjelaskan, program Pemprovsu ini direncanakan terealisasi hingga 2018 dan sebagai leading sektor adalah Dinas Koperasi dan UKM. Bukan hanya itu, Bappemas, Disperindag, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pertanian, Badan Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan dan Perikanan juga memiliki tugas untuk mencetak pengusaha muda tersebut.

"Masing-masing SKPD sudah dianggarkan di dalamnya. Tapi saya tidak begitu tahu persis berapa yang diusulkan anggran oleh SKPD," ucapnya.

Selain mencetak pengusaha muda, lanjutnya, pihaknya juga menggalakkan usaha-usaha ekonomi kerakyatan. Tapi yang perlu dikhawatirkan adalah penduduk miskin yang terisolir. Pemprovsu juga mendorong kabupaten/kota agar lebih fokus terhadap pembangunan masyarakat ekonomi lemah.

"Saya berharap ekonomi kerakyatan tumbuh berkembang di era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA. Apakah itu dibidang kuliner, handicraft, atau apalah," tukasnya.[rgu]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi