post image
KOMENTAR
SELURUH pakar sains percaya bahwa alam semesta dan seisinya merupakan sebuah keteraturan, membentuk sebuah pola sempurna. Seperti yang juga telah dituliskan kemarin hari, alam semesta memiliki penghuni yang biasa disebut manusia dalam bahasa Indonesia.

 Manusia diberikan hak khusus, yakni memiliki kehendak untuk menentukan sendiri kapan saat terwujudnya pola kesempurnaan bagi-nya tiba. Berbeda dengan keteraturan atau pola lainnya yang sudah kian sempurna sejak tercipta.

Hal tersebut bisa jadi merupakan sebuah keistimewaan, namun sekaligus dapat menjadi sebuah beban besar. Bayangkan bagaimana sukarnya manusia diseluruh bumi harus membuat dan menjumpai satu pola sempurna, dimana masing-masing manusia dapat menentukan sendiri output dari akal dan jiwa masing-masing. Ditambah dengan kesombongan yang meliputi watak manusia, bayangkan berapa banyak perdebatan yang akan muncul.

Tentunya diperlukan trial and error untuk menemukan akal dan jiwa siapa yang akan menjadi solusi terciptanya satu pola atau sistem sempurna. Itu sebabnya ada banyak kekeacauan di muka bumi sampai sekarang, menandakan semua percobaan masih menghasilkan kondisi error.

Lalu kapan satu sistem kehidupan sempurna itu tiba?
Jangan harapkan Tuhan untuk menjawabnya. Sebab untuk itu diberikannya kepada manusia kemampuan untuk mengolah setiap informasi dari akal ke jiwa kembali lagi ke jiwa, agar manusia bisa membuat dan menemukan sendiri satu sistem kehidupan sempurna.

Manusia hampir selesai menemukan benih solusi untuk membentuk sistem kehidupan sempurna, tepatnya ketika Nikola Tesla berada pada usia produktifnya. Tepatnya pada saat Nikola Tesla yang dikenal baik sebagai ahli listrik dan energi hampir selesai membuat sebuah karya listrik luar biasa. Karya listrik tersebut dapat menghasilkan energi listrik tanpa memanfaatkan kontrol terhadap ledakan bahan bakar. Karya listrik tersebut sangat higienis dan anti polusi serta dapat memberikan energi listrik kepada siapapun secara gratis pada radius tertentu tergantung seberapa besar alatnya dibuat.

Celakanya pihak pemasok dana untuk penelitian Nikola Tesla pada saat itu merasa terganggu. Sebab pemasok dana tersebut merupakan pemiliki perusahaan kabel listrik. Jelas karya luar biasa Nikola Tesla tadi dapat mengganggu bisnis si pemasok dana.

Kalau saja pada saat itu peneleitian Nikola Tesla tetap dilanjutkan dan dikembangkan, saat ini manusia tidak perlu mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan atas energi listrik. Tidak akan ada lagi yang kelaparan, kepanasan, kedinginan, sakit, bahkan tidak akan ada lagi peperangan. Sebab manusia  pasti membutuhkan energi listrik untuk menggerakkan dan menciptakan sesuatu. Lantas jika energi listrik bisa didapatkan secara percuma, maka tidak ada lagi persaingan untuk mendapatkannya.

Sampai disitukah penyesalan kita?

Pada suatu masa kertas selebar telapak tangan dijadikan sebagai barang pengganti untuk alat pembayaran. Paling tidak dari situ datangnya inspirasi yang akhirnya menjadikan The Federal  Reserve sebagai pihak yang mendominasi segala aspek kehidupan di dunia. The Fed menjadi perusahaan perbankan swasta yang menguasai mata uang USA, terus berkembang hingga menjadi penguasa atas ekonomi global.

Apa salah The Fed? Apa kekacauan yang diciptakannya?
Singkat cerita birokrasi USA menyepakati bentuk kerja sama dengan  The Fed. The Fed meminta perlindungan atas setiap misi dominasi ekonomi global, sedangkan birokrasi USA akan mendapatkan cetakan uang yang berlimpah untuk segala kegiatan politiknya termasuk kampanye. Dari situ awal mula dikenalnya sebuah perkumpulan jahat yang disebut dengan Big Brother.

Big Brother kemudian menciptakan strategi untuk benar-benar dapat menguasai segala aspek kehidupan di dunia, mendominasi segalanya. Koneksi global antara USA dengan negara-negara lain akan menciptakan sebuah konspirasi yang berujung pada sebuah ancaman dan teror, kekacauan pun terjadi. Setelah kekacauan memuncak, untuk menghilangkan rasa takutnya para manusia akan mendesak sebuah pemerintahan untuk menyelesaikan segala masalah, dari sini dimulailah aksi menetapkan pelaku teror.

Pelaku teror yang akan dituduh sudah ditetapkan dari awal perencanaan. Pihak yang tertuduh sebagai pelaku teror adalah sasaran untuk didominasi kekayaan alam atau nilai strategis lainnya. Setalah seakan mendapatkan akar masalah dari teror tersebut, muncul aksi-aksi brutal sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah terorisme. Hasil dari aksi brutal membalas teror tersebut kemudian akan memberikan  celah pihak elit pendominasi dunia untuk dapat menjalankan rencana jahatnya.

Dimana peran The Fed dalam kasus tersebut?

Untuk menjalankan operasi konspirasi seperti itu membutuhkan uang berjumlah sangat besar. The Fed sebagai penguasa mata uang USA dengan mudah dapat membantu operasi konspirasi birokrasi USA. Setelah itu The Fed juga akan mendapatkan keuntungan dari perputaran uang hasil pengurasan kekayaan alam negara lain.

 Lalu bagaimana Indonesia dapat terlepas dari upaya USA serta komplotannya untuk mendominasi dunia?
Dimulai dari rakyat yang berintegritas dalam bermasyarakat. Integritas rakyat akan memilih pemimpin yang benar-benar berintegritas. Pemimpin yang berkomitmen kuat untuk melindungi dan mensejahterahkan rakyat, tak peduli dengan tekanan pihak elit yang berupaya mendominasi Indonesia.

 Kekayaan alam dan sumber daya manusia yang sangat kaya akan menghasilkan sebuah negara madani jika bisa terbebas dari sebuah jeratan dominasi setan global. Indonesia bisa menjadi negara madani, juga karena rakyatnya dapat hidup dengan pola yang sempurna, tidak ada penindasan, pembodohan, dan monopoli.

Satu hal penting yang perlu diingat, Indonesia dapat menjadi negara madani dan masyarakatnya hidup dalam satu sistem kehidupan sempurna  hanya jika rakyatnya dapat mengaplikasikan integritas dalam menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Nilai kemanusiaan tersebut adalah hidup bebas sesuai kodrat dan fitrahnya.

#NikmatnyaSeranganFajar    

Jutaan Umat Islam Indonesia Telah Bersatu Dalam Gerakan Masif, Tak Pernah Disangka

Sebelumnya

Ketergilasan Gerakan Masif Jutaan Umat Islam Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Serangan Fajar