post image
KOMENTAR
KONSEP persaudaraan adalah ihwal untuk mewujudkan sistem selamat dan menyelamatkan.  Semestinya ikatan persaudaraan akan menghindarkan manusia dari segala amarah yang berkecamuk.

Untuk merealisasikan terwujudnya konsep ideal dari sebuah hal memang dibutuhkan upaya keras dan kedewasaan. Begitu juga dengan konsep persaudaraan, tidak dapat diwujudkan dengan cara-cara yang sederhana.

Pada saat mengupayakan terwujudnya konsep ideal dari persaudaraan, tidak akan luput dari kemungkinan terjadinya perang saudara. Terkadang, kedewasaan yang mengantarkan ke kondisi persaudaraan tiba pada saat situasi sudah sangat kacau balau dan tidak sanggup lagi membuat lebih kacau.

Singkat kata, konsep persaudaraan yang nyata hanya akan terwujud jika sudah tidak ada lagi  energi untuk saling berperang. Bukan karena tidak ingin berperang.
Banyak contoh yang dapat diambil untuk menggambarkan keadaan tersebut. Pemuda Indonesia yang seharusnya menjalin persaudaraan yang kuat untuk membangun bangsa tapi malah saling berperang mempertahankan kebodohan dan arogansinya merupakan salah satu contoh.

Mulai dari Indonesia belum merdeka hingga saat ini, perang saudara selalu terjadi dalam bentuk yang berbeda-beda. Kalau dahulu perang saudara antara pemuda Indonesia disebabkan aksi adu domba yang sangat nyata dan dilakukan oleh pihak asing. Mudah untuk mengetahui siapa atau apa yang harus diberantas untuk menyelesaikan perang saudara tersebut.

Bagaimana dengan sekarang?

Perang saudara antara pemuda Indonesia seakan-akan berjalan dengan alami, tanpa provokasi dari pihak luar. Keadaan ini bukanlah sebuah kemajuan melainkan kemunduran yang sangat parah.

Dengan kondisi yang sudah merdeka, pemuda Indonesia dapat belajar atau membaca buku dengan sesuka hati, harusnya bisa lebih dewasa untuk menghindari terjadinya perang saudara. Malah seharusnya pemuda Indonesia dapat berkonsentrasi penuh untuk membangun bangsa dan negara.

 Saat ini, pemuda-pemuda yang mengatasnamakan kiri saling berbenturan dengan pemuda-pemuda dalam kelompok lain yang juga mengatasnamakan kiri. Begitu juga yang mengatasnamakan kanan, saling berbenturan dengan yang mengatasnamakan kanan. Terkadang juga terjadi benturan silang.

Apakah benturan-benturan yang kemudian terakumulasi sebagai perang saudara ini juga hasil dari misi adu domba oleh asing?

Atau pemuda Indonesia mengalami kemunduran yang sangat jauh untuk dewasa dan berintelektual dalam bernegara dan berbangsa?

Apapun yang akan menjadi jawabannya, tetap saja ini merupakan kemunduran yang sangat fatal untuk kondisi negara dan bangsa. Ketika pemuda yang berperan sebagai penopang pembangunan bangsa telah terjerembab ke dalam pusaran keegoisan hingga menghasilkan perang saudara, maka nasib keutuhan bangsa dan negara ada diujung hasrat pihak asing.

Dibutuhkan gerakan-gerakan dari pemuda untuk pemuda dalam upaya menghindarkan Indonesia dari perang saudara yang lebih berbahaya. Kondisi perang saudara yang masih dalam tahap ide harus berhenti sampai di sini. Pemuda harus menjaga konflik tetap berjalan sehat, mengejewantahkan ide ke dalam persaingan kreasi. Bukan saling memaki, menjelekkan, apalagi berperang fisik.

Kanan dan kiri adalah sepasang. Sepasang tidak dapat bekerja optimal tanpa ada kedewasaan. Kanan dan kiri adalah sesama pemuda bangsa, bukan  makhluk asing.

Kanan dan kiri harus bersaing dengan ide dan mengambil lapangan kreasi untuk menunjukkan persaingannya.

Sebab, perang saudara selalu menghasilkan kenyataan pahit. Bukan hal yang dapat membantu suksesnya pembangunan Indonesia.

Dalam forum-forum persaingan yang ada, tidak cukupkah kita mengatasnamakan pemuda Indonesia?

Haruskah kita menunjukkan perpecahan?

Perpecahan dan perang saudara yang hampir nyata dan akan semakin nyata hanya akan menjadi celah untuk masuknya penjahat-penjahat asing. Lalu, terobrak-abrik lah dapur hingga teras rumah Indonesia.

#NikmatnyaSeranganFajar


Jutaan Umat Islam Indonesia Telah Bersatu Dalam Gerakan Masif, Tak Pernah Disangka

Sebelumnya

Ketergilasan Gerakan Masif Jutaan Umat Islam Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Serangan Fajar