post image
KOMENTAR
Sudan Selatan saat ini kembali pada situasi perang menyusul perselisihan berujung bentrok yang terjadi pekan kemarin.

Begitu kata juru bicara militer bagi Wakil Presiden Sudan Selatan Riek Machar, yakni Kolonel William Gatjiath. Ia menyebut bahwa Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir tidak serius dalam menjalankan kesepakatan damai, sehingga membawa negara baru itu kembali ke jurang peperangan.

Diketahui bahwa bentrok bermula sejak Kamis pekan lalu saat pasukan yang loyal terhadap Kiir dan pasukan yang loyal terhadap Machar berselisih. Perselisihan tersebut kemudian menyulut terjadinya bentrok yang melibatkan senjata api.

Bentrok kembali meletus sehari setelahnya setelah pengawal kedua belah pihak kembali berselisih saat Kiir dan Machar bertemu di istana kepresidenan. Perselisihan kemudian meluas menjadi bentrokan senjata yang menyebabkan sekitar 272 orang tewas.

Bentrokan terbaru dikabarkan Reuters kembali terjadi pada Minggu (10/7), masih di ibukota Sudan Selatan yakni Juba. Kedua belah pihak saling klaim merasa diserang oleh pihak lawan. Bentrokan yang semakin meluas itu dikhawatirkan akan kembali membawa negara yang baru lima tahun merdeka itu kembali ke situasi konflik.

Kiir dan wakilnya, Machar yang merupakan oposisi diketahui terlibat perang saudara selama dua tahun yang terjadi pada akhir tahun 2013 sebelum akhirnya upaya damai mulai dilakukan pada Agustus 2015 lalu. Namun agaknya upaya damai belum berjalan dengan baik, karena bentrokan berujung kekerasan kembali terjadi. [hta]





Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas