post image
KOMENTAR
Ketegangan antara Filipina dan PBB terus berlanjut. Presiden Rodrigo Duterte mengancam akan membawa negaranya keluar dari PBB dan mendirikan lembaga tandingan seperti PBB.

Demikian antara lain disampaikan Duterte dalam pernyataannya Minggu dinihari (21/8).

Duterte terlihat benar-benar marah pada PBB yang mengecam tindakannya memberantas sindikat obat-obatan terlarang di Filipina. Sejauh ini disebutkan sekitar 1.000 anggota sindikat narkoba telah ditembak mati.

"Kalian PBB tidak ada gunanya. Bila kalian benar-benar bekerja untuk mandat kalian, bisakah kalian menghentikan semua perang… Kapan PBB benar-benar bersatu? PBB tidak bisa menghentikan Amerika Serikat, PBB tidak bisa menghentikan Rusia. PBB tidak bisa menghentikan semua pengeboman," katanya dengan nada tinggi.

"Masalah PBB adalah mengijinkan perang, tetapi tidak tahu bagaimana menghentikannya," sambung Duterte merujuk pada situasi perang di Irak dan Suriah.

Pernyataan PBB, masih kata Duterte, menyinggung dan mengintervensi kedaulatan Filipina.

Duterte yang berkuasa di Filipina sejak 30 Juni lalu mengatakan, dirinya tidak mendengar PBB mengecam Amerika Serikat atas pembunuhan terhadap warga kulit hitam di sana.

"Saya tidak membaca siapapun dari lembaga bodoh itu yang mengecam pembunuhan itu," katanya lagi.

Duterte juga mengatakan Pelapor Khusus PBB Agnes Callamard harus bertemu dirinya untuk membuktikan bahwa Callamard adalah pakar yang bodoh.

"Pakar hukum PBB, kemari dan bertemu muka dengan saya, dan buatlah tuduhan di depan saya. Saya akan memperlihatkan statisktik padamu, dan akan memegang jarimu untuk mengajarkanmu berhitung," kata Duterte.

Duterte sangat terganggu dengan tindakan Callamard yang mengeluarkan pernyataan bahwa eksekusi tanpa pengadilan yang dilakukan terhadap sekitar 1.000 pengedar narkoba Filipina sebagai kejahatan kemanusiaan.

"Anda tidak bisa menyampaikan pernyataan melawan negara lain. Anda sepertinya melawan protokol saling menghormati. Dan sekarang Anda ingin saya menghormati Anda?" masih ujar Duterte.

Setelah itua mengatakan, negaranya bisa saja meninggalkan PBB, dan mendirikan lembaga seperti PBB. [hta/rmol]


Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas