Ekonom senior Rizal Ramli saat ini belum menentukan sikap apakah akan maju dalam Pilkada DKI 2017, kendati gelombang dukungan dari berbagai elemen masyarakat terus mengalir. Tercatat, ada 40 organisasi sudah menyampaikan dukungan langsung kepada Rizal Ramli dan meminta agar mantan Menko Maritim ini mau maju menuju DKI 1.
Namun, Rizal mengaku masih menunggu. Ia menunggu dan masih ingin mendengar suara masyarakat yang ingin adanya perubahan.
Pekan-pekan terakhir jadi ajang bagi Rizal untuk terus mendengarkan aspirasi dan dukungan masyarakat Jakarta. Dukungan yang mengalir mulai dari tokoh nasional, tokoh masyarakat Jakarta, perkumpulan warga, Forum Ketua RT/RW, hingga kelompok pedagang pasar tradisonal. Kelompok yang terakhir bahkan menginginkan Rizal jadi Gubernur DKI karena dianggap akan bisa membereskan persoalan pasar di Jakarta.
Kelompok bernama Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskopas) ini bersilaturahmi ke kediaman Rizal Ramli di bilangan Tebet, sekaligus "curhat" tentang bagaimana para pedagang terlibat gesekan dengan pengembang pasar, baik pasar tradisional maupun pasar modern di Jakarta.
Ketua II Puskopas, Musarif, misalnya, ia menyampaikan dinamika para pedagang pasar tradisional dengan PD Pasar Jaya sebagai pemilik pasar.
"Pedagang kalau bisa kan sewanya murah, pembeli lebih banyak. Orang pemerintahan banyak melanggar Perda Nomor 3 tahun 2009. Soal pembagian tempat, banyaknya pembagian tempat, dan lainnya," ujar Musarif di Tebet, Jakarta, Jumat, (26/8).
Mereka sengaja mengadukan hal ini kepada Rizal Ramli karena sebagai ekonom senior tentu memiliki solusi yang berpihak kepada pedagang kecil.
"Kita kesini karena Pak Rizal orang ekonom, kita juga kenal dia pro rakyat," katanya lagi.
Bahkan tanpa ragu, ia mewakili Puskopas dan pedagang pasar lainnya untuk meminta Rizal Ramli maju menjadi calon Gubernur DKI, dengan alasan keberpihakan Rizal Ramli yang sudah teruji kepada rakyat kecil selama ini.
"Kami minta Pak Rizal maju (pilkada DKI). Kami dari organisasi pasar siap dukung," tegasnya.
Sementara, dalam melihat persoalan para pedagang pasar ini, Rizal Ramli mengaku memang selama ini negara kerap menjadi alat memeras masyarakat bawah. Apa yang dilakukan oleh para developer di pasar-pasar, baik tradisional maupun modern disebut Rizal adalah unfair business practice (praktek ketidakadilan bisnis).
"Kalau semua pelaku ngikuti dasar bisnis yang seadil-adilnyanya, tidak akan terjadi model-model kayak gini," ujar Rizal.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA