post image
KOMENTAR
Turnamen Catur Amatir diselenggarakan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kota Medan diikuti 150 peserta. Potensi ini haus dibina, sehingga melahirkan pecatur yang mampu bertanding di kelas profesional.

"Mas Utut (pecatur profesional) pertama kali menyandang Grand Master dari Indonesia. Karena itu, bakat-bakat yang ada di sini (Medan) harus dibina. Jangan sampai layu sebelum berkembang," kata Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution saat penyerahan hadiah Turnamen Catur Amatir Piala Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Medan di Lapangan Maharani (simpang aloha) Medan Labuhan, Minggu (4/9).

Hadiah berupa piagam dan tropy diserahkan Penasehat Pospera Medan Akhyar Nasution, Penasehat Pospera Sumut Ester Junita Ginting, Ketua Pospera Medan F Andreas Art, Camat Medan Labuhan Arrahman Pane, Ketua PAC Pospera Medan Labuhan Herbert Hutagaol kepada Ivan (I), M Johan (II), Ruslan (III), M Yusuf (IV) dan P Sitanggang (V).

Akhyar apresiasif atas inisiatif Pospera menyelenggarakan turnamen catur. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai bentuk bhakti dan pengabdian Pospera kepada masyarakat. Menurutnya, kegiatan itu positif dalam upaya membangun masyarakat Medan.

"Dari sepuluh cita-cita dan terealisasikan hanya 2, silahkan daripada tidak ada sama sekali apapun dipersembahkan kepada masyarakat. Sekecil apapun, kita sudah berkontribusi kepada masyarakat," ujarnya.

Ketua DPC Pospera Medan F Andreas Art mengatakan, Turnamen Catur Amatir diselenggarakan dalam rangka Perayaan 71 tahun kemerdekaan RI dan 426 hari jadi Kota Medan. Sengaja dilaksanakan di Medan Utara, Medan Marelan, Medan Labuhan, Belawan dan Medan Deli, untuk lebih mengenalkan kawasan Medan Utara.

"Banyak potensi yang harus digali di Medan Utara," katanya.

Panitia memilih olahraga catur karena berbagai pertimbangan. Pertama, olahraga ini sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Bisa dilihat orang bermain catur di warung-warung saat waku luang.

"Dalam permainan catur, ada semangat untuk menang, menyusun strategi untuk menang dan dilakukan secara jujur," katanya menyampaikan filosofi catur yang dimaknainya.

Kesempatan itu juga disampaikanya, Pospera yang masih berusia 9 bukan di Kota Medan ingin menjadi mitra pemerintah membangun masyarakat. Membangun melalui berbagai ide dan kegiatan. Karena itu, diharapkan pemerintah tingkat kecamatan, kelurahan memberikan dukungan.

"Kami (Pospera) tidak meminta uang atau proyek. Kami bekerja untuk masyarakat, jadi kami harap pemerintah memberikan ruang dan waktu untuk komunikasi dan koordinasi. Itu saja," katanya.

Camat Medan Labuhan Arrahman Pane berharap Pospera membantu kecamatan dalam pembangunan. Dicontohkanya mengenai memanfaatkan taman Maharani menjadi pusat Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Kami berharap Pospera membantu dalam pembangunan, bekerjasama dengan camat dan lurah," katanya.[rgu]

Juara Bertahan Liverpool Tersingkir Dari Liga Champion

Sebelumnya

Menang Tipis Dari KKBO Langkat United Jadi Modal PSMS Medan Jelang Laga Perdana Liga 2 Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Olahraga