post image
KOMENTAR

Ancaman krisis energi sudah semakin nyata bagi Indonesia. Terlihat dari produktivitas minyak dan gas yang terus berkurang setiap tahun. Ditambah, kesulitan pemerintah dalam mencari sumur migas baru untuk meningkatkan produktivitas nasional.

Kabag Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Taslim Yunus memperkirakan pada 2025 nanti, Indonesia kekurangan energi sebesar 1,5 juta barel oil equivalent. Saat ini produksi migas mencapai 2,1 juta barel oil equivalent. Sedangkan kebutuhan energi pada 2025 sesuai dengan perhitungan Dewan Energi Nasional (DEN) mencapai 7,49 juta barel oil equivalent.

"Artinya pada tahun 2025 kita butuh produksi 3,5 juta barel oil equivalent, sekarang ini nilai produksi Indonesia sekitar 2,1 juta barel oil equivalent. Jadi, kita harus siap-siap untuk menghadapi kekurangan supply sekitar 1,5 juta barel oil equivalent," jelasnya di Jakarta, Minggu (30/10).

Maka itu, pemerintah perlu untuk memikirkan hal ini kedepannya, agar ancaman krisis energi ini bisa kita hindari. Pemerintah perlu membuat suatu terbosan-terobosan dan kebijakan yang mendukung peningkatan produktivitas minyak dan gas bumi dan juga tata kelola yang baik terhadap industri ini, dari hulu maupun hilir.

"Ini yang harus kita lihat dan harus kita sadari. Dan kita harus ada sense of crisis untuk migas ini ke depan," demikian Taslim. [hta/rmol]
 

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas