post image
KOMENTAR
MBC.  Dalam rangka ikIim investasi dan perbaikan daya saing Indonesia, Harian Kompas bersama Bank BNI menyelenggarakan Kompas 100 CEO Forum di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis, (24/11).

Acara ini merupakan sebuah forum para CEO dengan Presiden Joko Widodo serta anggota kabinet dan semua pemangku kepentingan untuk mendiskusikan langkah-langkah pemantapan iklim investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun depan.

Di bidang sumber daya energi dan infrastruktur, pemerintah sudah mencanangkan pembangunan pembangkit Iistrik 35.000 MW, mengembangkan 163 pelabuhan, menambah 1.646,6 kilometer jalan baru, mendorong pembangunan 621,3 kilometer jalan tol, membuat 2024,42 km rel kereta api, 15 bandara, 49 bendungan, dan sistem irigasi untuk 1 juta hektar lahan.

Semua ini merupakan upaya-upaya yang ditempuh untuk semakin memantapkan terjadinya pertumbuhan investasi yang lebih tinggi, termasuk dalam pembangunan infrastruktur yang dilakukan swasta.

Investasi terutama yang dilakukan pihak swasta adalah untuk mendorong sektor rill termasuk sektor manufaktur.

Pertumbuhan investasi saat ini masih relatif rendah hanya 5 persen sampai 6 persen. Padahal, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih tinggi dari rata-rata 5,1 persen, dibutuhkan pertumbuhan investasi 7 persen sampai 8 persen.

Pertumbuhan investasi ini juga didukung pertumbuhan sektor konsumsi 5,01 persen, konsumsi lembaga untuk sektor rumah tangga tumbuh 10,17 persen, belanja pemerintah tumbuh 5,09 persen dan investasi tumbuh diatas 6,05 persen.

Sementara itu, ekspor dan Impor masing-masing tumbuh 0,09 persen dan 0,02 persen.

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih didominasi oleh sektor konsumsi. Konsumsi yang terjadi juga lebih banyak dipenuhi oleh produk impor. Sementara itu, sektor manufaktur di dalam negeri yang bisa memasok produk untuk keperluan konsumsi kian merosot dan kini hanya tinggal 19,9 persen dari produk domestik bruto (PDB). [hta/rmol]


 

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi