Desa Pahlawan yang terletak di Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara merupakan sebuah desa yang berada di daerah pinggir laut dengan 98% masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan dan sebagian besar nelayan tersebut hanya sebagai buruh laut. Desa Pahlawan memiliki luas 173,79 km2 dan jumlah penduduk 5567 dengan rincian 1.452 kepala keluarga, 2649 laki-laki dan 2918 perempuan dimana lebih dari 50% tergolong keluarga miskin.
Desa Pahlawan merupakan salah satu desa binaan Universitas Pembangunan Panca Budi, dimana kegiatan penelitian dan pengabdian dalam Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dosen difokuskan dilakukan di desa binaan, dan Program Studi Ekonomi Pembangunan memfokuskan kegiatan PKM kepada masyarakat di desa Pahlawan. PKM dosen kepada masyarakat umumnya merupakan pengaplikasian dari hasil penelitian, sehingga bersadarkan hasil penelitian saya pada hibah Dikti 2018 yang berjudul “Dampak Kemandirian Ekonomi Wanita Pesisir Terhadap Kesejahteraan Keluarga Nelayan Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Pahlawan Kecamatan Tanjung Tiram” selanjutnya diaplikasikan dalam kegiatan PKM melalui Program Hibah Internal LPPM UNPAB, dengan tim dosen prodi ekonomi pembangunan Ade Novalina, S.E., M.Si, Annisa Ilmi Faried, S.Sos., M.S.P, Lia Nazliana Nasution, S.E., M.Si, Dewi Mahrani Rangkuty, S.E., M.Si dan Diwayana Putri Nasution, S.E., M.Si dengan tema “Peningkatan Kemandirian Ekonomi Wanita Nelayan Pesisir Melalui Pembuatan Abon Udang Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Pahlawan Kec. Tanjung Tiram Kab. Batu Bara.
Dalam program kemitraan masyarakat ini, kami tergerak untuk mengangkat wanita pesisir atau ibu rumah tangga di desa Pahlawan sebagai mitra, hal ini dilatarbelakangi atas pemikiran bahwa seorang wanita atau ibu dalam keluarga merupakan tolak ukur dari kualitas hidup keluarganya. Wanita, selain sebagai ibu rumah tangga yang dominan dalam mengatur segala urusan rumah tangga baik makanan, pakaian, pendidikan, kesehatan, kebersihan dan berbagai macam urusan rumah tangganya, dapat pula menjadi mitra suami dalam mendukung perekonomian keluarga. Wanita sebagai manusia yang multitalented harus mampu menggali potensi dirinya, mengembangkan potensi tersebut dengan memberdayakan sumber daya alam lingkungannya dan tentunya tidak meninggalkan kearifan lokal artinya kegiatan yang dilakukan haruslah berbasis kearifan lokal yang ada di desa tersebut demi menjaga keberlangsungan sumber-sumber kehidupan di desa tersebut.
Memanfaatkan sumberdaya lingkungan menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, menjadi penghasilan dapat mandiri secara ekonomi dan bahkan membantu perekonomian keluarga demi meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Kesejahteraan keluarga, selain dipengaruhi oleh pendapatan keluarga, pola pikir atau mindset juga sangat berpengaruh. Wanita/ibu rumah tangga haruslah memiliki pemikiran yang maju, beriman dengan menjunjung tinggi kearifan lokal yang ada. Wanita/ibu rumah tangga yang berfikiran maju, memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarganya, maka wanita harus mau membuka diri dan menambah wawasan, pengetahuan dan keimanannya, memberi pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya, mengajarkan ilmu agama dan norma-norma yang baik untuk anak-anaknya.
Kemandirian ekonomi solusi untuk kesejahteraan, tingkat kemandirian ekonomi seseorang akan berpengaruh terhadap kualitas hidup dirinya dan kesejahteraan keluarganya. Namun fenomena yang ditemukan bahwa sudah hampir dua tahun ini sebagian besar wanita nelayan di desa Pahlawan tidak lagi memiliki kegiatan yang dapat menghasilkan tambahan penghasilan. Kegiatan sebagai pencari kerang dan kepah serta sebagai pengupas kerang dan kepah tidak lagi dilakukan. Adanya abrasi pantai menyebabkan tidak adanya kerang dan kepah yang dapat dicari. Adanya pabrik pembuatan ikan asin yang sudah gulung tikar menyebabkan para pekerja wanita harus dirumahkan. Kegiatan lain yang dapat menambah penghasilan pun acap kali terbentur berbagai persoalan seperti kurangnya modal, keterampilan dan kemampuan teknologi. Selain itu kurangnya pelatihan-pelatihan pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya alam oleh instansi terkait, membuat kurangnya informasi, wawasan ide-ide para ibu rumah tangga dalam menggali potensi dirinya dan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada.
Dari hasil wawancara dan pengamatan kami, wanita pesisir Desa Pahlawan cukup potensial untuk meningkatkan kemandirian ekonominya, dengan waktu luang yang cukup banyak dan beberapa keahlian yang belum dikemabangkan seperti pengolahan hasil tangkap suami yang tidak laku terjual dipagi hari, dapat diolah kembali menjadi olahan seperti ikan asin dan udang menjadi abon udang. Serta kegiatan sosial keagamaan dan kesenian tradisional khas daerahnya seperti pengajian, kelompok nasyid dan maraban yang belum dikembangkan. Selain terkendala persoalan modal, keterampilan dan kemampuan teknologi, merupakan faktor yang mempengaruhi wanita dalam mengembangkan diri dan menjadi wanita mandiri di bidang ekonomi.
Solusi permasalahan mitra yang menjadi prioritas adalah pemanfaatan sisa hasil tangkap yang tidak laku terjual, melakukan pelatihan pemanfaatan udang menjadi udang kering dan pembuatan abon udang serta membantu pemasarannya, sehingga meningkatkan nilai tambah hasil tangkap dan dapat menjadi sumber penghasilan dan meningkatkan kemandirian ekonomi bagi ibu-ibu istri nelayan. Kami juga membentuk dan memfasilitasi pengajian dan group nasyid dan marhaban, agar ibu-ibu dapat mengisi waktu luang dngan hal positif dan bermanfaat dan terjaganya kearifan lokal Desa Pahlawan. Selanjutnya kami juga melakukan evaluasi hasil dengan mengobserasi kembali kegiatan mitra secara berkala.
Penulis adalah Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan UNPAB Medan
KOMENTAR ANDA