post image
KOMENTAR
Gelombang panas dengan suhu bisa mencapai 48 celcius yang tengah menyapu India saat ini tercatat telah menewaskan setidaknya 500 orang.

Sebagian besar kasus kematian akibat gelombang panas terjadi di wilayah selatan India, seperti Telangana dan Andhra Pradesh dengan total 140 kematian sejak akhir pekan lalu.

Wilayah yang paling parah terkena dampak gelombang panas adalah wilayah Andhra Pradesh di mana 246 orang telah meninggal akibat suhu tinggi dalam seminggu terakhir. Suhu tertinggi di wilayah tersebut bisa mencapai hingga mencapai titik 48 celsius. Sedangkan di ibukota New Delhi, suhu bisa mencapai 44 derajat celcius.

"Sebagian besar korban adalah orang-orang yang telah terkena sinar matahari secara langsung, biasanya berusia 50 ke atas dan merupakan kelas pekerja," begitu kata komisaris khusus departemen manajemen bencana Andhra Pradesh P Tulsi Rani.

Pemerintah setempat pun telah mengeluarkan seruan agar masyarakat tetap tinggal di dalam rumah dan minum lebih banyak cairan demi menghindari dehidrasi.

"Kami meminta mereka untuk mengambil tindakan pencegahan seperti menggunakan payung, menggunakan topi, mengkonsumsi banyak besar cairan seperti air dan buttermilk, dan mengenakan pakaian katun," tambahnya.

Gelombang panas itu sendiri telah mulai terjadi di India sejak pertengahan April lalu, namun sebagian besar kasus kematian terjadi dalam kurun waktu seminggu terakhir.

Departemen meteorologi setempat, memperkirakan bahwa gelombang panas masih akan terus terjadi selama beberapa hari ke depan.

"Tidak ada bantuan yang bisa diharapkan di Andhra Pradesh, Telangana, Delhi dan negara bagian lainnya selama empat hari ke depan, dan gelombang panas akan terus berlanjut," kata seorang pejabat meteorologi seperti dimuat BBC (Selasa, 26/5).

Ia menambahkan, penyebab terjadinya gelombang panas itu adalah karena kurangnya hujan.

Langkah lain yang diambil pemerintah setempat adalah dengan menonaktifkan taxi non-ac selama lima jam di siang hari. [hta/rmol]

Inovasi Pemutus Rantai Penularan Tuberculosis Paru Melalui Wadah Berisi Lisol Terintergrasi Startegi Derectly Observed Treatment Shourtcourse (DOTS)

Sebelumnya

Cegah Stunting Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Kesehatan