post image
KOMENTAR
Para mantan pemakai narkotika yang tergabung dalam After Care Medan memastikan cita-cita Indonesia bebas narkotika tidak akan pernah terwujud selama aparat penegak hukum belum jujur dalam melakukan penanganannya. Hal ini mereka sampaikan saat melakukan aksi damai memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Bundaran Jalan Gatot Subroto, Medan.

Ketua After Care Medan, Robby Effendi Hutagalung mengatakan, dari kacamata mereka para mantan pemakai narkotika, penanggulangan peredaran narkotika belum dilakukan secara jujur oleh aparat penegak hukum. Menurut mereka, proses penangkapan para pengedar dan pecandu kerap menjadi ajang "bisnis" aparat penegak hukum, sehingga tidak pernah terselesaikan secara total.

"Selama berbulan-bulan direhabilitasi, kami diajarkan Honesty (kejujuran), Marturity (kedewasaan) dan Responsibility (Tanggung jawab). Tapi setelah kami keluar, kami melihat yang tidak jujur, utamanya soal tangkap lepas dan membisniskan orang yang ditangkap oleh aparat," katanya, Selasa (4/8).

Atas kondisi ini, Robby berkeyakinan penanganan narkotika agar Indonesia terbebas dari barang haram tersebut harus dilakukan dengan terlebih dahulu "membersihkan" institusi penegak hukum dari oknum-oknum aparat yang tidak bertanggungjawab tersebut.

"Kalau kita ingin Indonesia bebas narkoba, aparat harus dibersihkan dulu. Kalau tidak hanya akan jalan ditempat," ungkapnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa