post image
KOMENTAR
Meningkatnya aktifitas Gunung sinabung sejak Sabtu, 14 Nopember 2015 lalu, warga Kecamatan Payung Kabupaten Karo Sumatera Utara (Sumut), terpaksa menggunakan alat semprot udara untuk membersihkan abu vulkanik yang menyelimuti sebahagiaan besar lahan pertanian milik warga.

Ratusan hektar (ha) lahan pertanian mereka terancam gagal panen. Karena itu warga berupaya mengantisipasi hal tersebut, agar disaat memasuki masa panen,  tanamannya masih bisa diselamatkan.

Salah seorang petani Kecamatan Payung Kabupaten Karo Andi Syahputra Sianturi menuturkan, hingga saat ini Gunung Sinabung masih terus mengeluarkan abu vulkanik. Sehingga menyebabkan lahan pertaniannya terancam gagal panen.

"Kalau terus-terusan seperti ini, petani nggak bakalan tahan. Petani bisa merugi," ujar Andi, Jumat (20/11/2015).

Dia mengungkapkan, setiap kali Gunung Sinabung bererupsi, dirinya harus selalu turun ke lahan pertanian miliknya untuk membersihkan tanaman yang terkena abu vulkanik.

"Kalau tidak, tanaman saya seperti sayuran, tomat dan sebagainya tidak bisa dipanen. Jadi, harus selalu dibersihkan menggunakan alat semprot udara itu," ujarnya.

Dia berharap, ada antisipasi lainnya dari pemerintah, agar lahan pertaniannya seluas 2 ha dapat diselamatkan saat memasuki musim panen nanti.

"Kalau ditotalkan dengan lahan pertanian milik warga lainnya, ada sekitar ratusan ha, yang terkena abu vulkanik dan terancam gagal panen,"  tukasnya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa