post image
KOMENTAR
  Operasi Anti-Halinar yang dilakukan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana di lembaga pemasyarakatan (LP) dan rumah tahanan (Rutan) mendapat dukungan masyarakat. Namun, diingatkan, gerakan itu harus sistematis, konsisten, dan tidak diskriminatif.

"Selama ini LP-Rutan seperti sudah jadi 'negara kecil' yang memberi keistimewaan pada tahanan-tahanan korupsi, narkoba, dan tahanan berduit lainnya," tegas Neta S. Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) (Senin (12/11).

Operasi Anti-Halinar Denny adalah untuk mebersihkan telepon genggam (HP), pungli, dan narkoba dari LP-Rutan.

Dari pantauan IPW cukup banyak komponen keistimewaan yang diberikan LP-Rutan kepada tahanan-tahanan potensial. Antara lain membeli kamar (satu kamar dikuasai satu tahanan), kamar ber-AC, kamar miliki pemandi air panas, di kamar ada laptop, HP dan penguat sinyal, bebas membawa makanan dari luar, bebas masukkan tamu hingga malam hari, tamu tahanan bebas mbawa barang-barang ke dalam LP-Rutan, tahanan mendapat cuti (pulang) pada Sabtu-Minggu, napi "dibon" (dipinjam) kepolisian dalam waktu yang cukup lama tanpa dipulangkan ke LP dan lain-lain.

"Tak mudah bagi Denny untuk membersihkan semua itu. Apalagi jika pemerintah dan berbagai kalangan tidak mendukung," tegas Neta. [rmol/hta]

Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Tingkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa SMK YAPIM Biru-Biru

Sebelumnya

Kegiatan Pengabdian FKM USU Sosialisasi Pemberdayaan Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia (KPPI) Melalui Inovasi Healthy Coconut Balm Untuk Meredakan Nyeri Haid Secara Alami Dan Pembentukan Komunitas Srikandi Bahari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa