post image
KOMENTAR
Aksi demo ribuan buruh Sumatera Utara (Sumut) sepanjang hari Senin (10/12) di Pelabuhan Belawan, menyebabkan terhentinya kegiatan bongkar muat barang yang ada dipetikemas Belawan.

Sekretaris  Gafeksi Sumut, Wiluyo Hartono, mengatakan setidaknya 2500 ton barang kontainer yang ada di Petikemas Pelabuhan Belawan, gagal bongkar muat. Hal ini disebabkan terputusnya arus lalulintas masuk maupun keluar Pelabuhan Belawan, karena ribuan buruh menduduki pelabuhan dan memblokir jalan utama.

Menurutnya, sejak Senin pagi, dermaga 108 hingga 115 Pelabuhan Belawan, tidak dapat beroprasi. Ini disebabkan tertutupnya akses keluar masuk di Pelabuhan Belawan.

"Saya belum tahu berapa kerugian, tetapi dampaknya sangat terasa bagi investor, " katanya.

Sementara itu, Andre Felix, salah seorang investor asal Negara Singapure, mengaku kecewa atas aksi blokir jalan oleh ribuan buruh itu.

Felix, mengatakan sejumlah barang ekspor dan impor miliknya yang ada di Pelabuhan Belawan tidak dapat dikeluarkan. Akibatnya, Leo mengalami kerugian cukup besar.

"Ini membuat saya rugi. Bagaimana ini? , " katanya dengan wajah khawatir sambil menaiki mobilnya dan berlalu pergi dari pelabuhan yang dijaga ribuan buruh dan melarangnya masuk.

Seperti diberitakan sebelumnya, ribuan buruh kembali berunjukrasa dan sempat menduduki Pelabuhan Belawan. Mereka menuntut agar Pemprov Sumut, merevisi Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumut sebesar Rp 2,2 juta. Tetapi tuntutan buruh belum dikabulkan, sehingga aksi unjukrasa terus mereka lakukan.

"Kami akan terus berunjukrasa sampai tuntutan kami dikabulkan, " ancam Koordinator aksi dari Pekerja Buruh Melawan (PBM), Bambang Hermanto.

Senin petang, ribuan buruh akhirnya membubarkan diri. mereka mengancam besok akan kembali berunjukrasa sampai tuntutan dikabulkan.   [alf]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ekonomi