Penyakit politik Wani Piro kini sudah menjadi milik bersama. Penyakit politik Wani Piro itu kini bukan hanya domain para elit tertentu tapi sudah mengakar dan menghantui gelaran Pilgub Sumut. Indikasi terdekatnya adalah semua cagub hanya memperlihatkan perilaku yang sama yakni janji, minta dukungan dan pencitraan. "Lantas apakah kita langsung bergegas menuju bilik suara untuk mencoblos si fulan berdasarkan hati nurani, semangat wani piro terasa kuat di situ," sebut jurnalis senior, Dr Choking Susilo Sakeh saat dihubungi medanbagus.com, Kamis, (3/1/2013).
Choking juga mengatakan semestinya pilgubsu harus melahirkan pemimpin yang ideal tanpa dilatarbelakangi oleh semangat wani piro. Namun ia memberi apresiasi kepada lima pasangan cagub dan cawagub itu karena sudah mau melakukan pekerjaan mulia sebagai calon gubernur.
"Sebab menjadi cagub/cawagub membutuhkan banyak hal, karenanya hormat dan takzim saya kepada mereka," sebutnya.
Namun Choking bilang belum berarti semua calon adalah putera ideal untuk memimpin Sumut lima tahun ke depan. Kalau pun ada menurut dia dari kelima calon tersebut yang ideal dan layak, tidak berarti sang calon ideal tersebut berpeluang menang dalam pilgubsu.
"Sekali lagi, jangan-jangan semangat wani piro ikut menentukan siapa kelak gubernur terpilih," ujar mantan Ketua Panwaslu Sumut ini.
Ia mengatakan penyakit politik wani piro sudah menjalar ke semua pihak baik parpol dan pemilih. Semangat wani piro sudah melandasi saat proses penjaringan calon oleh parpol, yang selalu berakhir dengan menghasilkan kandidat yang tidak sesuai dengan kebutuhan, begitu juga saat mencari pendamping cagub yang nyaris tidak selalu berdasar dengan kebutuhan. [rob]
KOMENTAR ANDA