post image
Presiden SBY
KOMENTAR
Beberapa waktu lalu, berbagai lembaga survei merilis bahwa mayoritas publik menghendaki agar presiden Indonesia berikutnya adalah sosok yang tegas. Masih dalam hasil survei, publik pun merujuk sosok tegas itu pada Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subinato.

Kemarin (Selasa, 15/1), dalam kuliah umum bertema Indonesia Democracy Outlook (Selasa, 15/1), Presiden SBY mengingatkan bahwa sistem dan institusi yang kuat, jauh lebih baik daripada orang yang kuat. Istilah SBY, strongman. Strongman ini cenderung dikator dan tiran, oleh karena itu harus diwaspadi sebab seringkali mengatakan kepantingan nasional padahal sebenarnya mau menindas rakyat.

Dari sini muncul spekulasi dan asumi; jangan-jangan pidato SBY itu ditujukkan kepada Prabowo, yang akan maju dalam Pilpres 2014.

Namun spekulasi dan asumsi ini ditepis oleh gurubesar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Maswadi Rauf. Menurut Maswadi, pernyataan SBY itu bukan untuk siapapun, melainkan untuk membela dirinya sendiri yang selama ini diasumsikan sebagai sosok yang lemah, peragu dan tidak berani mengambil tindakan karena takut resiko.

"Dengan mewanti-wanti strongman, SBY mau mengatakan bahwa sikapnya itu sudah tepat di tengah negara demokratis, dan justru orang yang kuat harus diwaspadai sebab cenderung tiran," kata Maswadi kepada Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Rabu, 16/1/2013).

Maswadi sendiri mengatakan bahwa strongman belum tentu seorang tiran atau diktator. Strongman adalah presiden yang berani bertindak dan tidak ragu-ragu, namun keberaniaannya mengambil tindakan itu masih sesuai dengan koridor yang telah ditentukan konstitusi. [ysa/rob/rmol]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa