post image
KOMENTAR
Pemerintahan Mahasiswa (Pema) Universitas Sumatera Utara (USU) mendesak pemerintah untuk mengakhiri dominasi dan eksploitasi yang dilakukan pihak asing di negeri ini.

"Tanpa kita sadari ternyata penguasaan sumber daya alam yang punya nilai ekonomi strategis secara besar-besaran dikuasai oleh asing. Bahkan telah terjadi di seluruh tanah air mulai dari Freeport, Blok Cepu, sampai Blok Mahakam," kata Presiden Mahasiswa USU, Mitra Nasution, kepada MedanBagus.com, Selasa (19/2/2013).

Pidato Trisakti Soekarno pada tahun 1963 menegaskan Trisakti, yaitu berdaulat secara politik, mandiri/berdikari secara ekonomi, berkarakter secara kebudayaan. Hingga hari ini, menurut Mitra, setelah pidato itu dikumandangkan cita-cita tersebut masih jauh.

Padahal, sebagai negara berdaulat, Blok Mahakam yang punya landasan nilai ekonomi strategis harus dikelola sendiri agar bangsa semakin punya daya saing dan mandiri.

Namun yang terjadi adalah, pemerintah tutup mata dan telinga atas keinginan kuat agar Blok Mahakam itu dikelola oleh perusahaan nasional. Bahkan Menteri ESDM Jero Wacik memberi sinyal bahwa kemungkinan besar kontrak karya Blok Mahakam kepada pihak asing.

Blok Mahakam menjadi daya tarik sorotan dikarenakan selain salah satu yang memiliki cadangan gas terbesar tetapi juga karena Kontrak Kerja Sama (KKS) oleh pemerintah dengan Total E&P akan segera berakhir pada 2017. KKS yang dimulai tahun 1967-1997(30 tahun) dilanjutkan 1997-2017(20 tahun) akan berakhir pada 2017 dan ada niat Total memperpanjangnya kontrak dengan pemerintah 10 tahun lagi.

"Disinilah momentum pertarungan nasionalisasi aset dengan intervensi asing. Kita tidak ingin Blok Mahakam bernasib seperti Freeport yang takluk oleh intervensi asing," sebut Mitra. [rob]


Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi