post image
KOMENTAR
Dibanding laki-laki, peluang perempuan untuk menjadi pemimpin di negeri ini sangat besar. Apalagi dalam agama manapun, perempuan dibolehkan memimpin. Sehingga tak ada alasan teologis untuk menolak kepemimpinan perempuan.

"Pemilih perempuan sangat banyak, karenanya (pemimpin dari perempuan) lebih berpeluang," ujar Ketua Umum PP Baitul Muslimin Indonesia, Prof Hamka Haq, dalam Diskusi Panel “Potret Kepemimpinan Perempuan dalam Membangun Kepentingan Pemberdayaan Perempuan” di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Selasa (19/2).

Diskusi panel digelar sayap PDI Perjuangan ini bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-40 partai berlambang kepala banteng tersebut sekaligus menyongsong Hari Perempuan Internasional yang diperingati 8 Maret mendatang.

Pembicara lain, Ketua BKSWI Jawa Barat Nan Rahminawati menjelaskan, perempuan tidak bisa dilepaskan dari tumbuh kembangnya sebuah negara.  Karena itu, perempuan merupakan pilar negara.

"Perempuan sangat penting dalam keluarga. Perempuan menjadi guru pertama bagi anak-anak di rumah. Perempuan sudah memberikan perannya sebelum kemerdekaan, masa kemerdekaan sampai merdeka," ungkapnya.

"Kuncinya harus diberi informasi dulu. Karena itu pendidikan sangat penting. Kalau perempuan tercerahkan, dapat pendidikan memadai, maka perempuan tidak akan bisa diperdaya oleh laki-laki," ujar Nan menambahkan.

Karena itu, peningkatan pemahaman dan pemikiran perempuan tak bisa ditawar. Sebab saat ini masih ada fanatisme di kalangan masyarakat sehingga perempuan selalu dinomorduakan. Tapi kalau berpendidikan, bisa lebih naik kualitasnya" kata Nan, yang juga dosen Unisba Bandung ini.

Sementara itu Pendeta Supriatno, dalam kesempatan yang sama mengatakan yang terpenting adalah adanya kemitraan antara laki-laki dan perempuan. "Karena tanpa itu semua, kepemimpinan tidak akan berhasil" tegas  Ketua Sinode Gereja Kristen Pasundan ini.

Faozan Amar,  yang memandu Diskusi Panel ini menambahkan, soal kepemimpinan perempuan, secara teologis dan teoritis tidak ada masalah. Begitu juga dengan implementasinya.

"Kita bahkan sudah pernah memiliki seorang presiden, gubernur, bupati, walikota perempuan," kata Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia yang juga Direktur Eksekutif Al Wasath Institute ini.[zul/rmol/ans]

Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Apakah Prediksi Fahri Hamzah Terbukti?

Sebelumnya

Apple Kembali Alami Kenaikan Pendapatan, Kecuali di China Raya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa